Plaaakkkk
"Akh!! sakit"
Langkah panjang seorang pria dengan tubuh kekar menjauh hendak mengambil sebuah tongkat baseball yang berada di pojok ruangan. Minimnya pencahayaan dalam ruang itu membuat siluet sosok sang lelaki hanya sekejap lalu memudar menghilang di kegelapan malam. Sementara gadis yang sedari tadi menangis, merintih kesakitan mulai merangkak dengan air mata dan darah yang mengalir di pelipisnya memeluk kaki si pria sambil terus meratap. Namun sayang, tatapannya seakan tak bermakna apa-apa. Rahangnya tetap mengeras menunjukkan angkara murka yang ia sedang ia tahan. Ia melangkah dengan menyeret tubuh sang wanita tanpa belas kasihan.
"Oppa, tidak Oppa. Tolong ampuni aku. Aku mohon, ampuni aku"
Braakkk
"Akh!" Rintih kesakitan itu kembali terdengar lebih keras. Tubuhnya terhempas, menghantam tepi tempat tidur hingga membuatnya meringkuk kesakitan.
Kepalanya menengadah, menghela napas panjang, menghembuskan napasnya kuat-kuat melihat dengan tajam tubuh wanita yang terpelanting karna ayunan kakinya.
Hatinya senang melihat ratapan gadis yang merintih disana. Ia mendekat, mengulurkan tangannya meraih surai panjang sang gadis.
"Yuqi" panggilnya lembut namun begitu menakutkan ditelinga Lee Yuqi
Rintihan kesakitan dan takut masih begitu kuat menghantui Yuqi. Tangisnya terasa tidak berguna dengan bertambahnya luka di tubuhnya. Yuqi sudah memohon berulang kali untuk membiarkan ia pergi namun laki-laki pemilik senyum manis namun memiliki hati yang buas membuat Yuqi rasanya ingin mati.
"Akh" rintihan Yuqi kembali terdengar kala tangan sang pria menjambak rambutnya kuat. Wajahnya ditarik mendekat hingga membuat Yuqi meringis kesakitan sambil memegangi rambutnya.
"Kau dengar!" Ucapnya dengan deep voice "Aku sudah meminta padamu untuk mengerjakannya dengan baik tapi kau membuat ini jadi bertambah rumit. Ia sekarang benar-benar pergi dariku. Kau harus bertanggung jawab"
"Kenapa aku yang harus bertanggung jawab? Itu adalah pilihan hidupnya dan aku akan memilih jalan hidupku. Tak peduli kau mengakui atau tidak, aku akan membesarkan anak ini sendiri"
Giginya bergemeretak, Rahangnya mengeras. Ia kembali menghempaskan rambut Yuqi kasar hingga membuatnya kembali tersungkur lalu berjalan kearah jendela. Menatap bulan sabit yang begitu cantik membuat hatinya kian terasa perih, tangannya mengepal dikedua sisi badan.
Yuqi menatap punggung lebar sang pria. Ia salah memilih sekutu. Yuqi pikir lelaki ini memiliki tujuan yang sama dengannya tapi ternyata laki-laki ini tak bisa diremehkan. Ia bahkan bisa mengubah keadaan berbalik memaksa Yuqi untuk tunduk. Laki-laki ini bukan manusia, ia iblis yang menjelma menjadi manusia. Ia tak mengenal kata kalah dan pergi.
"Aku tak akan menyerah. Aku ingin gadisku kembali. Park Loona. Aku akan merebutnya kembali dengan atau tidak membunuh Min Yoongi"
🍂🍂🍂
Senyum Yoongi terukir manis memasuki ruang stylish. Langkah panjangnya mengantarkan ia pada sosok sang istri yang sibuk dengan beberapa baju, alat menjahit dan diatas sebuah meja. Sora dan Rose berdiri tak jauh dari Loona mereka juga mengerjakan sesuatu yang sama dengan Loona."Suami tampan Onna" sambut Loona riang. Langkahnya memutari meja riang, setengah berlari menghampiri Yoongi membuat orang disekitarnya menoleh memperhatikan pasutri yang tengah menunggu lahirnya sang buah hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionPark Loona. Gadis yang hanya memiliki seorang sahabat bernama Jeon Jungkook dihadapkan sebuah pilihan sulit. Bisakah ia memilih antara menjalani kehidupan baru bersama Min Yoongi atau kembali bersama Kim Taehyung Start 11 Oktober 2020 End 11 Juni 20...