Yoongi mulai mengeluarkan bahan makanan dari dalam kulkas. Niat ingin membuat ramen berubah menjadi makanan berat. Loona mendadak ingin makan steak daging. Mood gadis itu cepat sekali berubah namun Yoongi tak mempermasalahkan mungkin belajar membuatnya kehabisan protein. Lucunya mungkin hanya otak Loona yang bisa melihat bagian kandungan makanan mana yang habis dalam tubuhnya, pikir Yoongi.
Jemari Yoongi mulai memotong beberapa bahan makanan dengan tenang sementara Loona yang tengah berdiri disampingnya mencuci bahan-bahan makanan.
"Bagaimana kuliahmu?" Tanya Yoongi.
Pertanyaan ini sudah menjadi kewajiban bagi Yoongi sekarang. Entah ia yang benar-benar ingin tahu aktivitas sang istri ketika jauh darinya atau dia yang ingin membuat Loona terus berbicara dan mendengarkan celotehan gadis itu.
"Tugasku mulai menumpuk. Tugas individu atau kelompok dan entah kenapa dosen-dosen itu memberikan nilai bukan karna hasil individu tapi kelompok. Itu menyebalkan" cerita Loona dengan bibir yang dimajukan.
Moodnya berubah lagi, jadi kesal sekarang.
"Menyebalkan?"
Loona membalik tubuhnya menjadi bersandar pada kitchen counter. Ia melipat kedua tangannya didepan dada dan seperti sedang mengilas kejadian menyebalkan itu Loona meniup poni yang menutupi sebagian wajahnya.
Gadis ini bisa merasa kesal hanya karna mengingat kejadian yang membuatnya tidak nyaman.
"Yoon, teman kelompokku tidak begitu menyenangkan. Mereka terlalu seenaknya. Menyuruhku ini, menyuruhku itu tapi mereka tidak mengerjakan apapun malah asyik membicarakan pacar masing-masing saat kami mengerjakan tugas bersama. Huh, memang apa hebatnya punya pacar! Tidak membantu juga jika ada tugas" jelas Loona dengan napas memburu.
Yoongi melirik sekilas. Melihat seksama gadis yang kini di bakar rasa keirian "Kenapa kau tak ikut bergabung membicarakanku juga?" Tanya Yoongi dengan senyum kecil diujung bibirnya.
Loona kini menatap Yoongi lekat ada ekspresi bingung yang berhasil ditangkap ujung indera penglihatan Yoongi. "Membicarakanmu? Apa ada bahan yang bagus untuk membicarakanmu?"
Yoongi mengerutkan dahinya. Tunggu, kenapa Yoongi merasa Loona sedang mengejeknya tapi ekspresi gadis itu menampik apa yang Yoongi pikirkan. Ia terlihat benar-benar bertanya sekarang!
Yoongi mengela napas panjang. Mari berfikir positif. Anggap saja gadis ini benar-benar orang yang baru mengenalnya dan tertuntut untuk mendeskripsikannya.
"Kau bisa menceritakan aku yang tampan dan pintar memasak juga aku yang suka membantu mengerjakan tugasmu?"
Loona lama terdiam "Tapi kau bukan pacarku, Yoon"
Yoongi kali ini benar-benar shock. Ia meletakkan pisaunya lalu menatap Loona serius sedangkan yang di tatap masih menatapnya bingung. "Kalau begitu ceritakan saja tentang aku sebagai suamimu"
Penekanan tiga kata terakhir Yoongi membuat Loona menggeleng kencang "Tidak. Mereka tidak tahu aku sudah memiliki suami"
"Kalau begitu beritahu mereka kau memiliki suami" kesal Yoongi
Loona kembali menggeleng "Tidak. Aku tidak mau"
"Kau malu memiliki suami sepertiku?" Tanya Yoongi menutut.
Loona menatap Yoongi bingung "Aku tidak malu. Kau tampan walaupun terlihat dingin. Kau tinggi, kau putih, dan pintar. Tak ada yang kurang darimu"
"Lalu kenapa kau tak bisa mengatakan pada teman-temanmu aku adalah suamimu?" Debat Yoongi.
"Sudah aku bilang aku tak ingin mereka berfikir yang macam-macam tentang ku" tunjuk Loona dengan selada air.
Habis kesabaran Yoongi. Ia meletakkan satu tangannya di pinggang dan yang lainnya di tepi kitchen counter. Gadis ini memang sulit dikalahkan "Kalau begitu katakan pada mereka aku pacarmu" tantang Yoongi

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionPark Loona. Gadis yang hanya memiliki seorang sahabat bernama Jeon Jungkook dihadapkan sebuah pilihan sulit. Bisakah ia memilih antara menjalani kehidupan baru bersama Min Yoongi atau kembali bersama Kim Taehyung Start 11 Oktober 2020 End 11 Juni 20...