chapter 20

106 18 0
                                    

Kim Taehyung mendudukkan dirinya di taman tepat dikantor Yoongi. Rasa sesak selalu menggelayuti hatinya jika sesuatu yang berhubungan dengan gadis masa lalunya terungkit.

3 tahun Taehyung menghilang dari gadis itu bukan tanpa alasan ia pergi. Sesuatu yang memaksanya untuk pergi. Pergi meninggalkan gadisnya. Pergi meninggalkan cintanya.  Taehyung menengadahkan kepalanya menatap langit yang tertutupi ranting pohon. Setetes air mata mencelos tanpa suara dari pelupuk matanya.

aku merindukanmu, Park Loona

4 tahun yang lalu...

"Kim Taehyung, Kim Taehyung, Kim Taehyung" sorak sorai menyerukan nama pria pemilik senyum kotak itu menggema mengisi lapangan sebuah sekolah menengah atas di Daegu.

Si pemilik nama tengah mendribel bola basketnya dengan peluh membanjiri tubuh sixpacknya. Sebuah tembakan berhasil masuk kedalam ring membuat sorak sorai memanggil namanya kian memecah suasana sore itu.

Pertandingan basket antar sekolah selesai. Kim Taehyung yang menjadi kapten tim sudah berganti bajunya. Ia sedikit terlambat dari pada teman-temannya yang lain karna harus dipanggil ke ruang bimbingan konseling. Bukan dirinya yang bermasalah tapi gadis-gadis itu yang bermasalah dengan ketampanan sang idola sekolah hingga membuat mereka bertengkar dan saling menjambak rambut satu sama lain padahal tak ada satupun dari mereka yang menjadi pacar Taehyung. Dan Taehyung terseret didalamnya.

Sore itu langit begitu mendung. Angin dingin bertiup menembus hingga sumsum tulang belakang Taehyung. Ia berlari menyusuri koridor sekolah sebelum hujan turun ia harus segera sampai di halte bus. Baru saja kakinya melangkah keluar gerbang hujan turun begitu deras.

"Sial!" Makinya ia pasti akan terlambat menjemput eommanya hari ini

Kim Taehyung adalah anak tunggal. Saat ini ia tinggal sendiri di Daegu karna kedua orangtuanya 2 tahun yang lalu pindah ke Singapura. Sang ibu sakit hingga harus menjalani pengobatan intensif ditemani suaminya tuan Kim. Karna Taehyung masih bersekolah dan akan lulus tahun ini jadi ia harus tinggal sendiri.

hampir 20 menit Taehyung memandang langit yang masih dengan setia menuruni tiap rintik air hujan. Ia merapalkan doa agar dengan cara apapun ia bisa segera ke bandara melihat kedatangan sang ibu tanpa basah kuyup. Dan Tuhan mendengar doanya, mengirimkan sosok malaikat yang menjelma menjadi gadis cantik bagi Taehyung.

"Apa kau mau ke halte bus?" Tanya seorang gadis dengan seragam sekolah dan sebuah payung berwarna kuning dalam genggamannya.

Taehyung menoleh menatap pemilik suara segemerincing bel itu "Hmm" jawab Taehyung masih menatap lekat manik gadis itu.

"Eumm, aku juga ingin kesana. Apa kau ingin menumpang payungku tapi payungku tidak terlalu besar?" Tanyanya ragu.

Taehyung tersenyum entah sejak kapan gadis itu ada disana dan melihat kekesalan Taehyung karna hujan turun. Walaupun ragu namun Taehyung bisa melihat sang gadis berusaha menolongnya tulus.

"Apa kau ingin berbagi payung denganku?" Tanya Taehyung.

Sang gadis tersenyum lalu mengangguk "Hmm"

Taehyung meraih payung dalam genggaman sang gadis "aku yang pegang payungnya" pinta Taehyung.

Gadis itu mengangguk setuju karena ia tahu tubuhnya kecil jika ia bersikeras membawa payung itu pasti si pria dengan senyum kotaknya ini akan berjalan membungkuk.

Mereka berjalan menuju halte bus diiringi rintik hujan. Mereka berjalan berdampingan dan mengikis jarak diantaranya karna payungnya tidak begitu besar. Sesekali Taehyung melirik gadis yang tengah memeluk tasnya sambil terus tersenyum.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang