chapter 21

102 17 0
                                    

Langkah panjang Yoongi mengantarkannya memasuki gedung kampus. Yoongi hafal tata letak kampus ini walaupun sudah banyak bangunan yang direnovasi. Bagaimana tidak saat Yoongi kecil mendiang sang kakek selalu membawanya datang kesini sedangkan kedua orang tua Yoongi sibuk mengurus perusahan YG Corp.

Karna tadi pagi Shin Ajumma memarahinya karna tak mengantar bekal sarapan Loona kemarin jadilah Yoongi hari ini bertekad benar-benar akan mengantarkan bekal sarapan Loona.

Diberkahi Tuhan kecerdasan otak yang luar biasa tentu saja tak akan di sia-sia seorang Min Yoongi. Seperti saat ini sebuah pintu berwarna putih menjadi tempat pemberhentian langkah Yoongi. Ok, ini tentu bukan kelas sang istri tapi ruang rektor kampus.

"Selamat pagi tuan Suga" sapa sang rektor terkejut ketika membukakan pintu.

Yoongi hanya mengangguk lalu melangkah masuk. Pria bertubuh rimbun itu masih berdiri gugup dengan tangan saling meremas dan pandangan tertunduk. Apa Yoongi sedang sidak?

Tanpa di persilahkan duduk Yoongi menduduki dirinya di sebuah sofa berwarna putih yang tertata apik ditengah ruangan sedangkan sang rektor masih dalam posisi yang sama.

"Kau tak ingin duduk?" Tanya Yoongi datar.

Rektor Choi mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya ikut mendudukan diri dihadapan Yoongi.

"Apa yang bisa saya bantu tuan hingga membuat anda datang kesini langsung?" Tanya rektor Choi penasaran pasalnya jika ada keperluan Yoongi hanya akan menghubunginya by phone.

Terdiam cukup lama. Berfikir apa ia harus menanyakan dimana kelas Loona lalu menghampiri sang istri dikelasnya atau meminta nomor ponsel Loona dan menyuruh gadis itu datang kesini? Khonyol sekali rasanya.

Yoongi menggeser paper bag coklat yang tergeletak tak berdaya diatas meja seakan menyerahkan bekal makanan itu kepada rektor Choi "Tolong berikan ini pada mahasiswi jurusan design fashion bernama Min Loona" pinta Yoongi.

"Min Loona? Gadis yang tempo hari tuan meminta saya mencarinya?" Tanya rektor Choi menegaskan takut-takut telinganya bermasalah.

"Hmm" angguk Yoongi "Berikan ini secepatnya" titah Yoongi menutup obrolan

Berjuta pertanyaan rasanya ingin sekali keluar dari mulut rektor Choi namun sayang Yoongi tak memberinya cela untuk bertanya dan memilih kembali bangkit berdiri.

"Tuan, Apa mahasiswi tersebut sanak saudara tuan Suga?" Tanya rektor Choi memberanikan diri karna Yoongi bukanlah tipe pria yang mengumbar kehidupan pribadinya.

"Ia istriku" jawab Yoongi tersenyum kecil diujung kalimatnya.

Entah karna ia berhasil menuntaskan misi memberikan bekal sarapan dari Shin Ajumma atau karna ini pertama kalinya Yoongi mendeklarasikan kepada orang lain bahwa Loona adalah istrinya. Ada secuil rasa bahagia dalam benak Yoongi.

Setelah meninggalkan ruangan rektor Choi Yoongi bergegas menuju kantor. Melirik sedikit arlogi dipergelangan tangan kirinya membuat Yoongi berjengit. Ini masih pukul 7 pagi, ia malas ke kantor sepagi ini namun kembali kerumah pun bukan ide yang bagus. Bisa jadi tingkat kemageran Yoongi meningkat 2 kali lipat dari sebelumnya.

Yoongi memutar pandangannya ke sekeliling kampus. Pagi ini Kampus cukup sepi, mungkin para mahasiswa tengah memulai pelajaran mereka. Jadi Yoongi memutuskan untuk pergi ke gelanggang olahraga.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di lapangan basket YG university. Pria dengan lengan baju tergulung hingga siku mulai mendribble bola. Ia berlari lincah kesana kemari bermain basket.

Rasanya rindu sekali bermain basket seperti ini. Entah sudah berapa lama Yoongi tak pernah memainkan bola coklat ini padahal ia memiliki lapangan basket di belakang rumahnya. Kim Taehyung, pria dengan senyum kotak itu sering mengajaknya bermain namun karna ia harus bolak-balik Korea-New York membuatnya tak mempunyai waktu.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang