Love Maze

Chapter 58

Park Loona, gadis yang menggunakan kaos hitam dan rok denim levis 3 centi diatas lutut itu tengah memegang sepotong sandwich ditangan kanan dan tangan kiri memegang beberapa baut. Ia masih menggulung rambutnya yang basah dengan handuk putih sambil menengadahkan kepala. Memperhatikan objek diatas sana yang tengah sibuk dengan bingkai foto berukuran setengah dari tubuhnya.

"Loona, Aaaa. . . " Ucap si objek menundukkan kepala lalu menggigit sandwich ditangan Loona dengan ukuran cukup besar dan mengunyahnya lahap.

Mata bulat Loona menatapi sang suami takjub luar biasa. Ini sandwich ke 2 Yoongi dan entah kenapa pria itu terlihat begitu semangat untuk makan padahal beberapa jam yang lalu ia sudah sarapan. Haruskah Loona membuatnya sandwich lagi? Loona menghela napas panjang. Yoongi dan nafsu makannya membuncah ketika si Min dalam mode bahagia.

Kegiatan ini sudah memakan waktu hampir satu jam dan Yoongi diatas sana sepertinya tak mau menyerah. Loona tahu Yoongi bisa mengerjakan pekerjaan apapun. Yoongi multitalenta, ia bisa memperbaiki kursi yang rusak, memasak, mencuci, menjadi tutor dan segala hal tapi untuk yang satu ini ia sepertinya butuh bantuan untuk memasangnya. Jika tangga berbahan aluminium itu ada 2 sudah dipastikan Loona ikut serta membantu tapi masalahnya tangga yang Yoongi miliki hanya satu dan Yoongi hanya meminta Loona untuk menyuapinya sandwich dan memegangi baut.

"Memang harus di pasang disini, Yoon?" Tanya Loona mulai bosan. Tangannya pun mulai terasa pegal memegangi 2 benda beda fungsi disana.

Yoongi yang masih mengunyah menoleh kebawah. Menatapi sang jelita lalu mengangguk dengan wajah gembira. Kegembiraan yang terpancar bertahan cukup lama sejak ia membuka paket berisi fotonya dengan Loona "Kau tidak nyaman jika aku memasangnya disini?" Tanya Yoongi penasaran.

Loona menggeleng "Berarti aku hanya bisa mengajak Lisa saja kesini" jelas Loona.

"Kenapa hanya Lisa? Kau bahkan bisa mengajak semua temanmu kesini"

"Tidak. Aku hanya takut teman-temanku datang tiba-tiba dan melihat foto kita. Kebohonganku pasti akan terbongkar"

"Bautnya" pinta Yoongi. Loona meletakkan sandwich Yoongi diatas piring lalu naik hingga ke anak tangga ke dua dengan tangan gemetar membuat Yoongi tersenyum gemas diatas sana "Kau takut ketinggian?" Tanya Yoongi dengan senyum menggoda.

"Hmm. Tapi aku cukup pandai memanjat pohon"

"Pohon cabai maksudmu?"

Pertanyaan Yoongi dengan nada mengejek itu disambut dengan dengusan kesal Loona. Loona menarik ujung celana panjang Yoongi hingga membuat Yoongi spontan menahan batas celana dipinggangnya sambil mengomel. Ia bukan khawatir karna celananya akan melorot tapi takut ia jatuh dan menindih sang istri dibawahnya "Yak, jangan ditarik nanti kalau celanaku turun kau pasti akan melihat sesuatu"

Sejemang Loona membeku. Ia langsung menunduk, matanya membulat menatapi tangga besi berwarna silver didepannya sementara jemarinya kian mengerat pada ujung celana Yoongi. Loona mengendurkan cengkramannya pada tepi celana. Alih-alih menarik kebawah gadis itu malah memperbaiki lipatan ujung celana Yoongi yang kepanjangan tanpa menoleh keatas. Terlalu takut jika ternyata apa yang Yoongi katakan benar-benar terjadi.

Mendapati hal tersebut hati Yoongi rasanya bersorak gembira. Menyenangkan sekali rasanya menggoda istri kecilnya "Kau pasti sedang berfantasi yaa?" Goda Yoongi kembali.

Loona melangkah turun lalu menggoyangkan tangganya hingga membuat Yoongi mati-matian menahan keseimbangan. Ia tidak mau jatuh didepan Loona, mungkin sakit karena terjatuh tak akan bertahan lama tapi malunya pasti akan membekas seumur hidup. Harga diri Yoongi dipertaruhkan "Yak, yak, Loona hentikan!" Ucap Yoongi naik beberapa oktaf.

"Menggodaku lagi dengan kata-kata itu. Aku pasti menjatuhkan mu dan tangga ini bersama" ancam Loona disambut senyuman menggemaskan Yoongi.

Dalam hati Loona memaki dirinya. Andaikan Yoongi ini Jungkook yang memiliki bantalan otot setebal kasurnya sudah pasti ia akan langsung menjatuhkannya tanpa pertimbangan.