chapter 24

95 21 0
                                    

"Min Yoongi, aku sudah mengantuk! Kenapa kau lam.. eomma Appa"

Loona mematung di anak tangga ke 3 paling atas bersamaan dengan putaran tubuh Yoongi yang menatapnya berjuta makna. Keterkejutan Loona membuat Yoongi berfikir apa yang tengah Loona fikirkan.

"Putri kecilku" seru sang ibu mertua seraya berlari menghambur memeluk Loona.

Nyonya Park In Ha sibuk melepas kerinduannya namun sayangnya Loona seperti tak menikmati hal itu. Ia kali ini menatap sang ayah penuh pertanyaan.

"Eomma aku sudah besar" elak Loona seraya melepaskan pelukan sang ibu dengan wajah cemberut.

"Ah benar kau sudah besar dan sudah menikah" sahut nyonya Park bangga.

"Kenapa eomma dan Appa datang kesini?" Tanya Loona kurang ramah.

Cara Loona bertanya membuat mata Yoongi membulat sempurna.

Astaga, arogan sekali gadis ini kepada orangtuanya. Aku benar-benar akan memberi pelajaran jika Loona tak merubah sikapnya ini, ancam batin Yoongi.

Kedua mertua Yoongi menatap Loona bingung kemudian sang ayah mendekat ia memeluk sang putri hangat "Appa merindukanmu"

Loona hanya terdiam ketika tuan Park So Ji mengelus rambutnya. Ekspresi tak terbaca Loona mampu membuat Yoongi kebingungan. Bolehkah Yoongi menyimpulkan untuk saat ini, ia seperti anak durhaka?

"Sudah jangan terlalu lama memeluk putrimu" pinta nyonya Park.

"Kenapa?" Tanya tuan Park seperti memprotes.

"Aku takut pelukanmu terlalu hangat membuatnya kabur dari suaminya" goda nyonya Park disambut senyuman lebar Yoongi.

Yoongi menikmati godaan sang ibu mertua walaupun ia belum pernah memeluk istrinya namun berangan tentang hal itu sukses membuat Yoongi melambung tinggi.

"Loona, eomma membawakan makanan kesukaanmu. Ayo kita makan" ajak nyonya Park senang "Ah, Yoongi dimana dapurmu?" Tanya nyonya Park.

"Disebelah sana eomma" jawab Yoongi dengan tangan menunjuk ke arah dapur.

Nyonya dan Tuan Park akhirnya berjalan menuju dapur sekaligus ruang makan menyisakan Yoongi dan Loona disana.

Yoongi tak tahu apa yang membuat Loona tak menyukai kehadiran kedua orang tuanya saat ini. Seingat Yoongi saat terakhir mereka bertemu Loona baik-baik saja tapi mungkin saja mood gadis itu sedang tidak baik. Tak ada yang bisa menebak pasti pikiran gadis 19 tahun itu.

"Hei, aku tidak tahu apa yang terjadi denganmu tapi tidak baik menampilkan wajah murung didepan kedua orangtuamu. Mereka terlihat merindukan gadis kecilnya" ucap Yoongi diakhiri sentuhan kecil pada ujung hidung Loona.

Loona mendengus kesal "aku bukan gadis kecil, aku gadis dewasa dan sudah menikah" sahut Loona diiringi tatapan sengit membuat Yoongi terkekeh geli.

"Oh gadis dewasa!" Seru Yoongi takjub "Baiklah gadis dewasa jangan mengangguri orangtuamu dan perlakuan mereka dengan baik"

"Kenapa harus aku? Kau juga menantu mereka"

Loona pergi meninggalkan Yoongi sambil menghentak kaki telanjangnya. Astaga, gemas sekali Yoongi dibuatnya. Ekspresi kesal Loona ditambah cara gadis itu marah, ingin Yoongi gigit kecil-kecil kalau begini rasanya.

Mereka sampai di dapur yang menyatu dengan ruang makan. Tuan Park sibuk menata gelas dan botol Soju sedangkan nyonya Park tengah memanaskan makanan.

"Yoongi dapurmu terlihat begitu rapi. Apa Loona tak pernah membuatkan makanan untukmu?" Tanya nyonya Park.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang