chapter 23

100 21 1
                                    

Banyak hal yang tidak Yoongi sukai didunia ini. Air, suara berisik, semua cabang olahraga kecuali basket dan salah satunya ini. Berbelanja. Ya, jika bukan karna ia sudah berjanji pada sang istri untuk menemaninya berbelanja aneka barang disini tentu saja Yoongi enggan.

Yoongi mendorong trolling belanjaan mereka dengan malas sedangkan si tersangka utama yang membuat Yoongi terdampar disini berjalan didepan Yoongi begitu semangat. Kadang ia berjongkok, berjinjit untuk melihat sebuah barang. Aneh, apa Loona memiliki kecenderungan hiperaktif seperti ini? Gadis itu tak lelah bergerak kesana kesini, berlari, tertawa dan kadang menarik tangan Yoongi untuk berjalan lebih cepat. Ini Yoongi yang terlalu pemalas atau Loona yang kelewat hiper?

"Yoongi, lihat karpet itu. Aku mau" teriak Loona membuat beberapa pengunjung menatap mereka.

Yoongi menutup sebelah telinganya yang berdenging. Tak ingin banyak bertanya, Yoongi meraih sebuah karpet gulung berukuran kurang dari dua meter. Meletakkannya di dalam trolling belanjaan mereka dengan wajah penuh kesabaran.

Loona bertepuk tangan. Senang karna apa yang diinginkan selalu disetujui sang suami.

Mereka kembali berjalan menyusuri lorong yang berisikan tanaman hias. Ada beberapa tanaman yang terbuat dari plastik dan ada beberapa tanaman asli. Yoongi tentu bisa membedakan hal itu. Tiba-tiba saja Loona berlari menuju salah satu rak disisi kanan.

"Jangan berlarian Loona" titah Yoongi untuk kesekian kalinya namun tetap saja Loona tak mengindahkan peringatan Yoongi.

Astaga, Yoongi merasa sedang mengajak jalan seorang anak kecil.

"Ah, lucunya!" Kagum Loona seraya mengelus pot kaktus mini dengan pipinya bak seekor kucing.

"Durinya bisa melukaimu jika kau mengelusnya dengan pipimu" ucap Yoongi.

"Durinya kecil, Yoon"

"Walaupun kecil tetap saja itu tajam. Kau akan tetap terluka"

Loona menjauhkan pot kaktus mini dari wajahnya "Aku mau ini"

"Kau serius ingin itu?" Tanya Yoongi tak yakin.

"Kenapa?"

Yoongi berdecak pelan "Ck, Loona apa kau tidak mengenal dirimu sendiri? Kau tahu kau ceroboh tapi kau memilih kaktus sebagai tanaman untuk menghiasi kamarmu. Heol, pernahkah kau berfikir jika kecerobohanmu sedang kambuh kau bisa saja mengusap pohon itu pada pipimu atau menginjak pohon berduri itu"

Loona menatap Yoongi tajam. Ia tahu, ia ceroboh tapi pemikiran Yoongi terlalu jauh baginya "Sekalipun aku terluka karna kaktus ini aku tak akan mengeluh padamu"

"Bukan karna keluhanmu Loona tapi karna kaktus itu berbahaya"

"Ia hanya tanaman kecil, Yoon. Kau membuatnya terintimidasi!"

Intimidasi? Astaga, itu hanya kaktus mini kenapa memiliki perasaan seperti manusia? Dasar khonyol! Maki Yoongi.

"Tetap saja ia bisa menyakitimu"

"Aku tidak peduli. Aku tetap menyukainya"

Ok, Loona dalam mode keras kepala sekarang dan Yoongi tak bisa berbuat banyak ketika melihat beberapa pot kaktus mini itu bersatu bersama barang-barang yang sudah dipilih Loona kedalam trolling belanjaan mereka.

Acara berbelanja memakan waktu hampir 6 jam. Kaki Yoongi rasanya ingin terlepas dari engselnya atau Jika tidak malu ingin sekali Yoongi ikut duduk manis kedalam trolling bersama barang-barang Loona.

Mereka berjalan menuju meja kasir. Jaraknya kurang dari 2 meter namun tiba-tiba saja sepasang pria dan wanita menyela antrian. Si wanita dengan tampang tak berdosanya menabrakkan tubuhnya dengan tubuh Loona membuat istri Min Yoongi itu terhuyung namun beruntung Yoongi dengan cekatan menarik pinggang Loona hingga kini sang istri memeluknya erat.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang