Chapter 81

161 19 46
                                    

Min Yoongi memijat ruang diantara alisnya pusing bukan main. Menghadapi pembisnis dan para pekerja kebun yang notabenenya adalah masyarakat biasa dengan tingkat pendidikan dan ekonomi menengah kebawah memang menguras pikiran. Disamping butuh kesabaran extra, mereka juga butuh diedukasi mendetail dengan penjelasan sesederhana mungkin apalagi yang Yoongi hadapi rata-rata memiliki umur 50-80 tahun.

Mereka adalah warga yang bekerja sebagai buruh kebun di tanah milik mendiang nenek Yoongi. Yoongi tidak bisa menghardik atau berbicara dengan nada tinggi seperti pada karyawannya. Yoongi normal ia khawatir dikutuk atau disumpah serapahi jika kurang ajar terlebih di hadapannya ada keluarga sang istri yakni ayah dan kakek mertuanya yang tengah menatap Yoongi sambil tersenyum memasang wajah tanpa dosa melihat Yoongi dan Hoseok diserbu pertanyaan penguji mental. Tidak, lebih tepatnya menguji kesabaran. Kewarasan Yoongi dipertaruhkan!

3 jam yang lalu saat Yoongi dalam perjalanan menuju rumah Kakek Go namun dipertengahan perjalanan Kakek Go menghubunginya untuk datang ke balai desa. Beruntung Yoongi pernah membantu mendiang neneknya mengurus kebun yang dikelola warga jadi sedikit banyak ia paham dan keberadaan Hoseok disisinya sangat membantu. Pria itu pernah terlibat dalam bisnis perkebunan sanak saudaranya sebelum Yoongi menyeretnya menjadi sekretaris.

"Jadi aku akan buat tim untuk mengembangkan, mengevaluasi dan membantu kalian untuk meningkatkan produktivitas kebun hingga meminimalisir kegagalan panen dan pemasarannya" jelas Yoongi menyimpulkan diakhir rapat.

Para pekerja kebun yang sudah cukup berumur itu akhirnya bisa mendengarkan dengan tenang setelah komentar ini itu, curhat panjang lebar tentang beban hidup mereka. Oh, percayalah Yoongi menanggung beban hidup seluruh karyawan YG Corps dan seorang wanita cantik yang sudah tak sabar ia temui. Entah kemana jelitanya!

Yoongi berusaha menghubungi Loona tadi malam tapi gadis itu tidak mengangkat telponnya, mengirimi Loona pesan namun ia juga tak banyak membalas dan cenderung membalas dengan kata-kata singkat. Yoongi pikir Loona pasti tengah berkumpul dengan keluarganya jadi tidak fokus dengan Yoongi. Yoongi tak masalah toh, itu hanya beberapa hari setelah itu waktu Loona miliknya.

"Yoongi, jika kami kesulitan apa tim mu bisa menjelaskannya seperti kau menjelaskannya pada kami?" Tanya seorang pria paruh baya. Yoongi sedikit mengenalnya. Ia adalah Seo Ji Uk teman kecil nenek Min.

Yoongi mengangguk mantap "Tentu. Bahkan aku akan menyuruh salah satunya tinggal didekat kalian agar kalian bisa berkonsultasi langsung tanpa menggunakan ponsel" jelas Yoongi dengan senyum tenang.

"Yoongi kami khawatir tidak bisa seleluasa bercerita padanya seperti bercerita denganmu" ucap seorang wanita paruh baya dengan topi lebar bernama Yoo Kyung Soo.

Yoongi menghela napas panjang dan begitu pelan demi menghindari si penanya agar tidak tersinggung. Jung Hoseok untuk kesekian kali menoleh takjub luar biasa dengan ketabahan Yoongi padahal Yoongi sendiri khawatir kesabarannya yang setipis tissu habis. Permasalahan mereka sebenarnya bukan hanya karna kesulitan menggunakan teknologi tapi juga kesulitan membuka diri pada orang lain. Yoongi bukan psikolog, Yoongi hanya seorang pembisnis tapi sepanjang pertemuan ini ia seperti tengah membuka praktek bimbingan konseling untuk lansia.

Hoseok yang tengah duduk di samping Yoongi tersenyum lalu mendekatkan bibirnya ditelinga Yoongi "Mereka sepertinya lebih membutuhkan konseling daripada tim pengembangan" ucap Hoseok membuat Yoongi menoleh dan menatapnya dalam. Ingin menarik bibir Hoseok gatal bukannya mensupport ketabahan Yoongi Hoseok malah sibuk menganalisis.

Yoongi memijat ruang diantara alisnya. Yoongi begadang semalaman, mengerjakan semua pekerjaannya hingga tuntas agar bisa berada disini sekarang. Ia merindukan Loona, ingin memeluk sang jelita kesayangannya, bermanja-manja atau mendengar suara Loona yang segemerincing bel ketika gadis itu bercerita tentang hal-hal yang tidak jelas seperti tengah mendongeng hingga Yoongi tertidur.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang