Chapter 57

84 16 3
                                    

Yoongi rasanya hampir mati karna menahan kedua kakinya untuk tidak berlari kelantai 4 sementara otaknya terus saja bersorak menyemangati untuk berlari. Batin Yoongi tak henti-henti memaki kebodohannya karna ia baru tahu kegiatan sang istri dari sekretarisnya Jung Hoseok. Bagaimana Loona bisa tak memberitahunya jika ia akan ikut Yuna fitting baju padahal tadi siang ia menemani Yoongi tidur di studio?

Ah, dasar gadis itu!

Padahal saat Yoongi tertidur pulas dipangkuan Loona mereka menghabiskan waktu sekitar satu jam dalam keheningan. Loona benar-benar tak beranjak dari duduknya, membiarkan Yoongi tak terganggu. Yoongi baru sadar saat jemari lentik sang istri memasuki helaian demi helaian rambutnya. Walaupun samar namun Yoongi yakin Loona tengah bernyanyi. Ia jadi seperti anak bayi, terlalu nyaman hingga membuatnya tak ingin bangun. Yoongi ingin mengulang moments itu lagi?

Tangan Yoongi yang sedari tadi berkutat dengan ponsel guna menghubungi sang istri berlomba dengan langkahnnya untuk tetap tenang. Mengabaikan beberapa karyawan yang menyapa dan sibuk memikirkan Loona. Sepertinya Yoongi harus memasang radar pada Loona agar ia tak kehilangan jejak gadis itu. Radar yang akan berbunyi jika sang istri berada dijauh dalam jangkauannya.

Keluar dari lift Yoongi berbelok kekanan seperti mobil balap yang menukik tajam. Mengatur napasnya untuk tetap tenang karna diujung sana Loona tak mengangkat panggilannya dan satu-satunya agen CIA amatiran milik Yoongi yakni Kim Namjoon pun melakukan hal yang sama. Membuat dugaan-dugaan bahwa sang istri sudah pergi  meninggalkannya membuat Yoongi kini setengah berlari.

Yoongi masuk dengan luwes dengan napas memburu diiringi sapaan para staff. Untuk pertama kalinya selama YG berdiri Yoongi baru memasuki ruang pemotretan. Lampu terang yang berdaya 1000watt masih menyala dan sang model tampan disana masih bergaya menandakan pemotretan belum selesai. Ah, beruntungnya Yoongi!

Bibir Yoongi tersenyum lega, sepasang hezel sehitam jelaganya pun berhasil mendapati presensi sang istri yang tengah merapikan pakaian disudut ruangan dengan beberapa staff. Hanya melihat wajah Loona saja membuat hati Yoongi tenang, entahlah Yoongi tidak tahu kapan tepatnya wajah itu mampu menciptakan dimensi nyaman bagi Yoongi.

Yoongi hanya berdiri dekat pintu masuk dan enggan menunjukkan dirinya. Khawatir membuat para staff tidak fokus karna dirinya yang seorang CEO. Dari sudut itu Yoongi bisa melihat betapa seriusnya Loona bekerja. Ia tak ikut mengobrol bahkan tertawa dengan teman-temannya yang lain. Ia seperti sibuk dengan dunianya sendiri dan Yoongi yakin Loona mungkin tidak menyadari kehadirannya.

Melihat kedatangan CEO tempatnya berkerja Kim Namjoon yang sedari tadi tengah berada dibalik layar laptop tak jauh dari sang fotografer mendekat "Selamat sore tuan Suga" sapa si pria dengan lesung pipi.

Yoongi mengangguk lalu tersenyum "Bagaimana pemotretannya?" Tanya Yoongi mengalihkan pandangannya menatapi si model yang juga memandangnya seperti tengah mengibarkan bendera peperangan. Tatapan Jeon Jungkook memang menyebalkan tapi Yoongi tak ingin tersulut. Ia mengakui dari segi manapun Jungkook selalu menang ditambah afirmasi dari kakak iparnya Park Jimin membuat sedikit lebih banyak hati Yoongi menciut. Seperti dirinya hanya remahan wafer yang tak pernah Loona habiskan saat menonton tv.

"Ini sesi terakhir, Tuan" jawab Namjoon disambut anggukan Yoongi.

Pria bermarga Min itu kembali mengalihkan pandangannya pada sang istri. Yoongi kembali melirik Loona, ingin menyapa pujaan hatinya memberitahukan bahwa dirinya ada disana namun gadis itu tidak kunjung melepaskan fokusnya pada beberapa lembar pakaian dilengan tangan seperti tengah menimbang. Padahal sekarang Yoongi bisa mendengar betapa riuhnya bisik-bisikan para pegawainya sambil mencuri pandang padanya.

Heran, telinga Loona itu terbuat dari apa sih? Kenapa begitu tidak peka? Tanya batin Yoongi

"Tuan pasti ingin menjemput Loona?" Tanya Namjoon berhasil menangkap niat terselubung Yoongi.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang