chapter 27

89 22 0
                                    

Loona menapaki tiap anak tangga menuju dapur dengan mata yang sulit terbuka. Masih jelas dalam ingatannya bagaimana kejamnya Yoongi tadi malam memaksanya untuk lari ditempat padahal untuk membuka mata saja Loona benar-benar harus berjuang keras.

Dasar Min sialan! Teriak batin Loona

"Kau baru bangun?" Tanya sang ibu melirik presesi putrinya.

Loona hanya berdehem lalu mendudukkan diri di salah satu kursi makan. Ia memijat lembut kakinya yang terasa sakit akibat lari semalam.

"Suamimu sudah bangun ia sedang bersama Appa di halaman belakang" jelas In Ha tak ingin mengusik ketenangan pagi Loona.

In Ha menyudahi acara memasaknya. Menyusun makanan diatas meja makan diikuti Loona yang membantu.

"Kau baik-baik saja?" Tanya In Ha khawatir.

"Aku hanya mengantuk eomma" jawab Loona dengan suara serak.

In Ha mengerutkan keningnya bingung "Kau mengantuk tapi kenapa memijat kakimu? Apa kau berjalan sambil tidur tadi malam?"

Loona mendengus sebal kembali mengingat wajah menyebalkan sang suami yang tersenyum lebar mengerjainya.

Ya, itu karena menantumu! Jawab batin Loona

Keinginan untuk menarik rambut Yoongi tiba-tiba saja muncul kembali. Ah, tapi rasanya Loona kehilangan semangat untuk berdebat dengan pria itu.

Satu point, Yoongi tak mudah dikalahkan dalam berdebat.

"Loona tolong panggilkan Appamu" titah In Ha.

Tanpa berkomentar Loona bangkit dan mulai menyeret langkahnya menuju taman belakang. Hampir sebulan ia tinggal di rumah Yoongi tapi ia belum menjelajahi semua seluk beluk rumah ini.

"Appa" panggil Loona dengan suara segemerincing bel memecah fokus kedua pria di tengah lapangan yang sedang duduk beristirahat.

Loona berjalan mendekat hingga sang ayah bisa mengelus kepala putri semata wayangnya lalu mengecup puncak kepala Loona sekilas.

Gadis itu mungkin terlihat sulit dimengerti dan keras kepala dihadapan keluarganya tapi melihat bagaimana perlakuan So Ji mengubah pemikiran Yoongi dan Yoongi ingat bagaimana Loona begitu manja dengan kakaknya Park Jimin tempo hari. Boleh Yoongi jujur, Yoongi iri melihat hal itu.

Iri ketika gadis yang menjabat sebagai istrinya itu terlihat begitu nyaman bahkan gestur tubuhnya seakan meminta untuk dimanja. Yoongi ingin, ingin sekali Loona juga bersikap seperti itu padanya.

"Kau sudah bangun?" Tanya So Ji.

"Hmm" angguk Loona "Eomma, memanggil Appa" ucap Loona.

"Oh, baiklah. Kau main dulu bersama Yoongi menggantikan Appa, ok?" Tanpa memperdulikan jawaban Loona So Ji menyerahkan bola basket kepada Loona lalu berlari kecil memasuki rumah.

"Appa, aku sedang tak ingin bermain!" Teriak Loona hanya disambut lambaian sang ayah.

Yoongi bangkit dari duduknya meraih bola dalam genggaman Loona tanpa mengatakan hal apapun kemudian kembali bermain.

Yoongi pikir Loona akan pergi tapi nyatanya gadis itu masih diam melihat permainan sang suami dari jarak dekat.

"Kenapa?" Tanya Yoongi mulai terganggu dengan tatapan Loona.

"Kau payah dalam bermain basket" jawab Loona.

Yoongi yang awalnya hendak melempar bola kedalam ring mengurungkan niatnya. Ia berdecak sebal kemudian menatap sinis sang istri.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang