Park Jimin menuruni tangga dengan mata yang sulit untuk di buka. Berjalan gontai menuju ruang makan. Semua sudah berkumpul kecuali dirinya. Padahal siang ini ia harus kembali ke Jepang. Liburannya usai, ia tak bisa terlalu lama meninggalkan pekerjaannya
Jimin mengambil duduk disamping sang ibu, menatap sebal pasutri dihadapannya yang tengah menikmati sarapan dengan riang gembira tak berdosa. Jimin mengutuk dalam hatinya. Walaupun tadi malam ia cendrung lebih banyak mendengar suara Loona ketimbang Yoongi tapi bisa dipastikan kegiatan yang tak kunjung berhenti hingga menjelang subuh itu pasti karna ulah si pucat, Min Yoongi.
Seperti cenayang Yoongi yang tengah membuat huru-hara di otak Jimin mengalihkan pandangannya. Menatap Jimin bingung karna sang kakak ipar seperti hendak memakannya bulat-bulat namun setelahnya ia tersenyum. Yoongi terlalu bahagia pagi ini jadi tidak ingin peduli dengan masalah Jimin.
"Kau masih mengantuk?" Tanya In Ha memecah fokus Jimin.
Sang ibu yang sudah cantik paripurna dan rasanya tidak pernah menua dengan sigap mengambilkan makanan untuk sang putra sulung.
"Aku tidak bisa tidur tadi malam" jawab Jimin menggerutu sebal.
"Kenapa?" Tanya In Ha prihatin lalu meletakkan piring makanan di hadapan Jimin lalu menuangkan segelas air untuknya.
Netra Jimin langsung mengunci tatapannya pada Yoongi dan Loona. Kali ini ia benar-benar memberi isyarat keras seakan ingin menelan keduanya hidup-hidup. "Telingaku rasanya terus berdenging karna suara nyamuk. Argh, menyebalkan!" Keluh Jimin diakhir dengan nada ke frustasian.
Sang adik memundurkan sedikit tubuhnya, bersembunyi di balik bahu Yoongi mendadak ciut "Yang Jiminie Oppa maksud suara nyamuk itu suara kita kan? Ia sedang menyindir kita kan?" Tanya Loona berbisik.
Yoongi terkekeh, melepaskan pandangan bak laser dari Jimin dan ikut berbisik "Sepasang nyamuk tepatnya" Jawab Yoongi membuat tangan Loona mencubit pinggang Yoongi gemas. Tak tahu kah Yoongi Loona sedang sangat serius!
"Apa kita harus berlutut meminta maaf?"
"Kau pikir kakakmu yang imut itu akan berlapang dada dan mengikhlaskan kebisingan yang kita buat dengan berhenti menggodamu?" Tanya Yoongi menyimpulkan. Loona pasti tak ingin jadi bahan olok-olokkan Jimin.
Loona spontan menggeleng lucu seperti anak kucing. Yoongi jadi gemas sekali ingin menggigit pipi buntal yang masih mengunyah itu. Ia lalu merangkul bahu sang istri lalu kembali berbisik "Biarkan aku yang menyelesaikan masalah ini, ok?"
"Hmm" angguk Loona lalu tersenyum pada Jimin namun kakak laki-lakinya malah memutar bola matanya malas. Yoongi yang melihat interaksi kedua saudara itu mengelus kepala Loona. Membuat Jimin mengumpat dalam hati 'Yoongi sialan! Sudah menodai telinganya dan sekarang matanya'
Sepertinya sudah menjadi ciri khas dirinya dan Loona yang ketika melakukan 'itu' keadaan kamar jadi ramai. Yoongi tidak menyesali, tidak juga harus membuat Loona mengheningkan cipta saat bermain. Ia senang bagaimana melihat tubuh polos Loona menggeliat dibawahnya dan mendengar pengakuan bahkan permohonan dari bibir mungil jelitanya. Membuat Yoongi semakin bersemangat dalam menciptakan romansa baru.
Usai bermain tadi malam keduanya hanya tidur 2 jam. Awalnya ketika bangun Yoongi ingin minta ronde ketiga tapi ia berfikir ulang untuk melakukannya. Khawatir Loona tak bisa berjalan dan sebelum subuh nenek Park pasti sudah bangun. Ah, padahal hanya tidak bertemu 2 hari tapi rasanya seperti LDR-an. Yoongi jadi ingin terus menerus menempel pada Loona. Mencuri-curi ciuman dan pelukan walaupun khawatir ketahuan. Padahal sebenarnya tidak masalah mereka ingin bermesraan toh mereka sudah menikah hanya saja tidak nyaman jika ditonton banyak orang nanti berujung minta Cicit-cicitan dan cucu-cucuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionPark Loona. Gadis yang hanya memiliki seorang sahabat bernama Jeon Jungkook dihadapkan sebuah pilihan sulit. Bisakah ia memilih antara menjalani kehidupan baru bersama Min Yoongi atau kembali bersama Kim Taehyung Start 11 Oktober 2020 End 11 Juni 20...