Ceklek. . .
Swiinggg. . .
Bugh!!
"Yak!!"
Teriakan Yoongi menggema memenuhi seisi kamar. Jam menunjukkan pukul 23.03 Ia baru saja mengantar sang mertua ke kamar tamu yang disulap menjadi kamar Loona dan kini kembali menjadi kamar tamu lagi untuk sementara mendapat sambutan lemparan bantal empuk tepat di wajahnya. Memang tidak sakit tapi cukup membuat Yoongi kaget.
"Ada masalah apa kau?" Cecar Yoongi kesal.
Astaga bisakah gadis ini sedikit lembut? Oceh Yoongi.
"Kau masalahku, Min Yoongi sialan!"
Yoongi mendelik terkejut dengan umpatan sang istri "Apa kau bilang? Coba katakan sekali lagi?"
"Min Yoongi sialan!" Ulang Loona menantang bahkan hampir berteriak.
Yoongi menghela napas kasar berusaha bersabar. Ia memasukan kedua tangannya kedalam saku celana. Pikirannya ingin marah namun hatinya tak menyanggupi hal tersebut.
Ia Menatap Loona lekat. Sungguh, ia tak menyukai gadis kasar tapi anehnya rasa ketidaksukaan itu tidak berlaku untuk gadis penuh emosi disebrang sana. Ia bahkan kini berfikir apa yang membuat Loona menambahkan gelar 'sialan' diujung namanya.
"Hei, nona mana boleh seorang istri mengatakan hal itu kepada suaminya? Kau ingin menjadi istri durhaka?" Tanya Yoongi datar.
"Aku tak ingin menjadi istrimu. Menjadi istrimu menyebalkan" jawab Loona dengan napas yang memburu. Kali ini tangannya memukul bantal lainnya.
Yoongi terdiam sesaat ia berusaha mengerti perasaan gadis yang terpaut 11 tahun dengannya. Loona kesal karna kamar yang baru saja di design sepenuh jiwanya tak bisa ia tempati. Yoongi tahu itu, tapi ada satu yang menggelitik pikiran Yoongi. Benarkah hanya karna kamar itu membuat Loona membenci label istri Min Yoongi?
Yoongi mendekat. Ia duduk di ujung ranjang sedangkan Loona duduk diujung ranjang berlawanan dengan Yoongi. Satu doa yang Yoongi rapalkan diam-diam adalah semoga Loona tak berniat melemparnya dengan lampu tidur diatas nakas.
Keadaan hening hampir 5 menit. Yoongi berusaha mengulur waktu guna membuat Loona lebih tenang namun sepasang mata Yoongi tetap lekat menatap sang istri. Loona yang sebelumnya menatap Yoongi tajam kini enggan menatap sang suami. Ia tahu ia salah, tak seharusnya ia mengumpati Yoongi.
Mengetahui sang istri sudah lebih tenang Yoongi tersenyum "Boleh aku duduk didekat mu?" Tanya Yoongi lembut.
Beberapa saat Loona terdiam sebelum akhirnya ia mengangguk pelan. Astaga, bagaimana singa betina ini jadi jinak seketika? Gemas sekali Yoongi rasanya ingin mengigit Loona kecil-kecil.
Yoongi bangkit berdiri. Ia berjalan memutari ranjang dan berakhir mendudukkan dirinya tepat dihadapan Loona. Yoongi menatap jemari Loona yang sibuk meremas bantalnya. Oh, ia berusaha menahan kekesalannya.
"Kau punya pilihan untuk menyalurkan kekesalanmu padaku. Kau bisa memelukku atau memukulku langsung?" Tanya Yoongi
Bugh!!
Ok, tentu saja ia memilih memukulku. Memang berharap apa kau Min Yoongi? Seharusnya tadi aku membuat pilihan antara memeluk atau menciumku.
Yoongi menghela napas panjang "Aku berusaha membuatmu nyaman tapi sepertinya kau menginginkan hal lain"
"Membunuhmu dan memotongmu menjadi kecil-kecil"
Yoongi menunduk demi menyembunyikan tawanya setelahnya ia berdehem kembali menetralkan suaranya "Kau benar-benar membenciku ternyata"

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionPark Loona. Gadis yang hanya memiliki seorang sahabat bernama Jeon Jungkook dihadapkan sebuah pilihan sulit. Bisakah ia memilih antara menjalani kehidupan baru bersama Min Yoongi atau kembali bersama Kim Taehyung Start 11 Oktober 2020 End 11 Juni 20...