chapter 7

127 26 1
                                    

Setelah Loona sudah cukup tenang Yoongi melepaskan pelukannya. Ia menatap wajah kusut Loona.

Gadis ini sebenarnya cantik, sungguh Yoongi tidak berbohong bahkan saat ia tidur dan Yoongi tak bisa tidur wajah bening ini mampu membuat Yoongi terlelap hanya sepersekian detik memandangnya. Namun kali ini entahlah ia harus bersyukur atau berlapang dada melihat wajah Loona yang sungguh tak menggugah selera.

Bagaimana tidak? Karna sang ibu mertua mengamuk membangunkan Loona mungkin gadis ini belum sempat mencuci muka, ia berguling-guling membuat rambut panjangnya berantakan dan menangis dengan air mata yang deras. Yoongi bisa memaklumi itu tapi lihat sekarang sesuatu yang bening kini mulai menarik ulur, turun naik di hidungnya membuat Yoongi benar-benar tak tahan.

Oh, astaga istriku yang jorok!

Yoongi meraih tissu diatas nakas lalu melemparnya ke wajah Loona. Beruntung itu tissu bukan batu, jika itu batu bisa dipastikan wajah tanpa cacat itu kini pasti lebam.

Loona menatap Yoongi masih dengan wajah sendu dan bingung.

"Bersihkan ingusmu, Loona" ucap Yoongi lalu memilih untuk bangkit kembali duduk di samping jendela.

Loona menurut. Ia tetap duduk ditempat tanpa bergerak membersikan bekas air mata dan cairan kental yang keluar dari hidungnya sedangkan Yoongi hanya mencuri pandang lewat ekor matanya.

"Mandi dan ganti bajulah. Ikut aku kerumah nenek sebentar untuk mengepak barangku" ucap Yoongi tanpa menatap Loona.

"Apa aku harus ikut?" Tanya Loona.

"Terserah. Aku menawarkan karna tak ingin ibu mertuaku kembali membuatmu menjadi Armadillo" jelas Yoongi.

"Aku ikut" ucap Loona seraya bangkit secepat kilat kemudian meluncur menuju kamar mandi.

Yoongi terkekeh melihat tingkah Loona. Ia menggemaskan. Sepertinya Loona takut dengan sang ibu, lihatlah bagaimana gadis itu dengan sigap langsung melompat ke kamar mandi.

Usai mandi kedua pengantin yang baru menikah 2 hari itu kini berjalan menuju rumah nenek Min. Jarak rumah nenek Min dan nenek Heo cukup dekat hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit.

Loona berjalan riang didepan Yoongi. Sesekali ia melompat seraya bersenandung kecil, bukan hanya itu kadang ia pun menyempatkan diri hanya untuk berjongkok memperhatikan bunga atau tanaman yang menarik di sekitarnya.

Dan lihat, kini gadis itu berhasil menghentikan langkah Yoongi hanya untuk menunggunya mengambil sebuah bunga sepatu.

Loona berjinjit bahkan melompat untuk meraih tangkai bunga namun jemarinya tetap saja tak sampai. Sedangkan Yoongi hanya melipat kedua tangannya didepan dada bak seorang supervisor yang melihat kegigihan sang anak buah.

"Aish, kenapa kau pendek sekali" keluh Yoongi kehabisan kesabaran seraya mendekati Loona.

Yoongi berdiri di belakang tubuh Loona dan memetik sebuah bunga dengan gerakan luwes.

Tentu saja ia mampu memetik bunga itu dengan mudah karna tubuh pria itu cukup tinggi berbanding terbalik dengan Loona yang hanya sebatas dadanya.

Mendapati apa yang ia inginkan telah terwujud membuat Loona bertepuk tangan bahagia karna tak perlu bersusah payah lagi. Seperti mendapatkan lolipop begitulah wajah bahagia Loona.

Yoongi menyodorkan bunga yang sudah dipetiknya. Alih-alih menerima Loona malah menyisipkan anak rambutnya kebelakang telinga

"Pakaikan bunganya disini" pinta Loona seraya menyodorkan daun telinganya ke arah Yoongi.

Yoongi terdiam. Ia memperhatikan wajah Loona yang hanya berjarak sejengkal.

Entah karna ini pertama kalinya ada seorang yang memintanya memakaikan bunga atau karna gadis ini tengah bersikap manis membuat hati Yoongi menghangat. Bibirnya tak tahan untuk tidak tertarik kesamping hingga menampakkan sebuah senyum tanpa ia sadari.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang