chapter 5

165 28 1
                                    

Min Yoongi baru saja keluar dari ruang dokter dengan sebuah lembar kertas ditangannya. Alih-alih melanjutkan langkahnya pria berkulit putih pucat itu malah menyandarkan tubuhnya pada dinding tepat disamping sebuah pintu kamar pasien. Yoongi beringsut kebawah menangis terisak menenggelamkan wajahnya pada kedua lututnya.

Apa yang membuat pria sedingin Yoongi melakukan hal itu? Jawabannya adalah sang nenek.

Nenek Min dinyatakan kritis semalam karna beberapa pembuluh darahnya pecah padahal siang hingga menjelang sore wanita tua itu masih bersenda gurau dengan Yoongi. Meminta Yoongi untuk tidur siang bersamanya adalah hal terkhonyol yang Yoongi rasakan saat itu namun bodohnya Yoongi merasa tak ada hal yang janggal. Ia hanya berfikir bahwa sang nenek hanya sedang dalam mode manja mengingat lusa Yoongi akan kembali ke Seoul.

Namun takdir berkata lain entah apa yang terjadi saat Yoongi menghampiri sang nenek untuk memastikan wanita tersayang itu tidur dengan baik Yoongi malah disuguhkan nenek Min yang sudah tak sadarkan diri. Ia membawa nenek Min ke rumah sakit dibantu oleh kakek Park Goo dan sang anak tuan Park So Ji yang saat itu baru saja pulang hendak menuju kerumah mereka dengan berjalan kaki.

Sebuah sentuhan lembut menyadarkan Yoongi dari isak tangisnya. Ia mengangkat kepalanya melihat sosok gadis yang kini menatapnya sendu.

"Yoongi" ucap sang gadis untuk pertama kalinya sangat lembut dan menenangkan bagi Yoongi.

Yoongi menengadahkan kepalanya sekilas lalu kembali menunduk setelah melihat raut cemas yang ketara dihezel coklat milik sang gadis "Ia kritis, Loona" ucap Yoongi lirih.

Yoongi menengadahkan kepalanya sekilas lalu kembali menunduk setelah melihat raut cemas yang ketara dihezel coklat milik sang gadis "Ia kritis, Loona" ucap Yoongi lirih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paham bagaimana sedihnya pria itu Loona ikut bersimpuh, menyeka air mata Yoongi lembut lalu tersenyum "Ia adalah wanita kuat. Ia pasti bisa melewati masa-masa sulit ini"

Yoongi menggeleng kencang karna setelah apa yang dokter Kang sampaikan pada Yoongi mengenai kondisi sang nenek kecil kemungkinan wanita itu bisa bertahan. Yoongi kembali terisak.

Hanya ingin menenangkan kekalutan pria itu Loona menarik Yoongi kedalam pelukannya. Mengelus kepala serta menepuk-nepuk punggung Yoongi lembut dan Yoongi tak menolak ia malah tenggelam dalam pelukan yang Loona ciptakan. Sungguh ini adalah hal yang nyaman bagi Yoongi saat ini. Bagaimana gadis cerewet yang kerap memukulnya ini terasa begitu nyaman?

Setelah merasa Yoongi mulai tenang Loona melepaskan pelukannya. Ia bangkit berdiri lalu mengulurkan tangannya seraya tersenyum pada Yoongi untuk menggandeng tangan pria itu. Yoongi menengadahkan kepalanya seakan berkata ia belum siap untuk menemui sang nenek saat ini. Ia takut air matanya tak bisa berhenti mengalir melihat tubuh rapuh wanita tua itu.

"Ayo, kita temui nenek Min. Aku ingin mengajaknya berkebun lagi" ucap Loona dengan senyum yang berusaha ia tularkan pada Yoongi.

Yoongi tersenyum mengingat gadis itu sanggup memberikan kebahagiaan pada sang nenek saat dirinya malah sibuk dengan pekerjaannya.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang