chapter 18

131 20 0
                                    

Loona berlari kecil masuk kedalam rumah barunya. Ia memilih diantar pulang oleh pria bermarga Jeon tersebut. Antisipasi jika sesuatu hal terjadi padanya ia akan meminta Jungkook kerumahya. Tidak, maksudnya kerumah suaminya.

Seharian menghabiskan waktu bersama sang sahabat membuat kepala Loona terasa lebih ringan. Jungkook memang seperti diary hidup bagi Loona 'menenangkan, menghangatkan dan menyebalkan' namun untuk kata 'menyebalkan' hari ini Jungkook tak memunculkan karakter itu. Ia hanya diam mendengarkan tak ada embel-embel mengejek atau mode bijaknya yang memberi petuah seperti kakek Goo.

Entahlah, Loona fikir mungkin Jungkook begitu shock karna ceritanya. Bahkan saat Loona hendak keluar dari mobil, pria bergigi kelinci itu terus menatapnya sendu seperti anak kecil yang akan ditinggal ibunya berbelanja. Tak hanya itu ia pun meminta di peluk.

Jungkook memang terkadang minta di peluk namun Loona tahu itu bukan karna rasa nafsu tapi pria yang memiliki otot-otot kekar itu memiliki hati Hello Kitty. Aneh bukan? Seharusnya Loona-lah yang butuh pelukan.

Loona membuka pintu dengan napas yang terengah-engah dan mendapati sang kakak sudah duduk manis di sofa putih tepat diruang tamu.

"Jiminie Oppa!!" Teriak Loona seraya menghambur memeluk Jimin.

Tubuh kecil Loona melompat senang bergelayut pada leher sang kakak hingga membuatnya tertawa. Jimin membiarkan Loona melepas kerinduannya hingga beberapa menit berlangsung.

"Aigoo, adik oppa sudah jadi mahasiswi sekarang" goda Jimin seraya mengelus surai panjang Loona.

Yoongi yang baru tiba setelah mengganti baju dengan pakaian rumahan hanya terdiam memandang adegan dramatis kakak dan adiknya tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yoongi yang baru tiba setelah mengganti baju dengan pakaian rumahan hanya terdiam memandang adegan dramatis kakak dan adiknya tersebut.

Ada sebuah rasa iri dalam hati Yoongi, bisakah ia dekat dengan gadis yang sekarang menjadi istrinya itu? Bisakah Loona merindukannya seperti ia sedang merindukan kakaknya seperti itu?

"Kenapa tak memberitahuku oppa akan datang? Aku bisa menjemputmu dibandara" oceh Loona dengan suara nyaringnya membuat Yoongi menutup sebelah telinganya.

Tolong ingatkan Yoongi untuk terbiasa mendengarkan suara nyaring Loona.

"Ini benar-benar mendadak karna oppa baru menemukan waktu yang kosong hari ini. Maafkan oppa?" Jelas Jimin.

"Tidak apa-apa. Aku merindukanmu, Oppa" ucap Loona kembali memeluk Jimin.

Pelukkan kedua kali ini terasa begitu lama dan sarat akan kesedihan. Tidak ada gelayut manja dan mengguncang tubuh Jimin. Loona hanya memeluk sang kakak dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Jimin.

Tingkah Loona kali ini sungguh berbeda. walaupun tak sedekat Jungkook namun Jimin mengenal Loona dengan baik. Ia bukan tipekal gadis yang melankolis seperti saat ini. Jimin bisa merasakan itu, adiknya tidak sedang baik-baik saja.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang