Chapter 86

163 21 29
                                    

Tawa Hoseok menggelegar mengisi ruang gym YG Crops sementara yang ditertawai tengah berlari diatas treadmill.

"Jangan tertawa!" Peringat Yoongi datar namun membuat Hoseok tak gentar.

Pagi sekali Yoongi menghubungi Hoseok. Mengajak pria itu gym di kantornya sebelum memulai pekerjaan. Yoongi adalah orang yang lebih mencintai aktivitas berdiam diri daripada aktif bergerak tapi beberapa hari belakangan ini tepat setelah mengetahui istrinya hamil Yoongi jadi terlihat berbeda.

Hoseok pikir Yoongi memiliki semangat baru karna buah hati yang tengah dikandung oleh Loona. Jadi ingin sehat dan bugar. Ia datang begitu pagi bersamaan dengan jam kerja petugas kebersihan. Yoongi melakukan Jogging disekitar kantor atau gym seperti saat ini. Saat pulang bekerja pun pria itu kadang mengajak Hoseok bermain basket. Seakan terus kelebihan energi seperti Jungkook tapi nyatanya dibalik semua tetes keringat yang berjatuhan itu ada yang berusaha Yoongi alihkan yaitu aliran hasrat hormonnya.

Hoseok tertawa terpingkal-pingkal mengetahui Yoongi berusaha membuat dirinya lelah ketika bertemu dengan Loona. Menekan semua gairah saat melihat istrinya walaupun hasil akhir tetap saja nihil. Ia tersiksa jiwa dan raga. Yoongi bilang ia tak ingin melakukan hubungan suami istri ketika Loona tengah hamil muda seperti ini. Dengan kata lain ia niat berpuasa untuk tidak menyentuh Loona intens. Pemikiran gila itu adalah alasan Yoongi yang terlalu khawatir membahayakan bayi sebesar kelereng mereka.

Yoongi terlihat kacau dan seperti kehabisan cara membuat hormonnya stabil ditambah intensitas Loona di rumah yang bertambah manja. Sedikit-sedikit ingin sentuh, ingin cium, ingin dipeluk, ingin dipangku atau ingin digendong. Hanya kecup dan peluk tidak apa-apa tapi jangan sampai membuat Loona berada dalam kurungannya apalagi mendesah sampai menarik rambutnya. Sama halnya seperti hormon Yoongi, Loona sepertinya ingin Yoongi menjamahnya tapi Yoongi menolak dengan logika, memberi penjelasan tentang kekhawatirannya jadilah gadis itu paham namun tertekan tapi tetap menurut. Loona mungkin tidak ikhlas menuruti keinginannya, itulah yang Yoongi bisa simpulkan ketika Loona tetap memakai 'gaun dinas malamnya' yang tembus menerawang dan terbuka disana sini. Astaga, Loona benar-benar sesuatu! Ia sepertinya ingin membunuh kesadaran Yoongi.

"Kau berlebihan! Jangan menyiksa dirimu. Bermain saja lembut" nasihat Hoseok disela tawanya.

Yoongi melirik presesi sang sekretaris di kursi tepat disamping treadmill. Ia berdecih sambil menekan tombol untuk mempercepat speed-nya.

"Aku takut tidak bisa mengontrolnya" ucap Yoongi masih berlari.

Hoseok meluruskan kakinya. Botol air minum berwarna hitam dibiarkan terbuka namun pandangannya menatapi sang sahabat khawatir. Ia tahu Yoongi dengan pekerjaannya saja sudah cukup kelelahan dan kini Yoongi menambah durasi dan intensitas olahraganya lebih tinggi. Lihatlah, ia berlari begitu cepat! Hoseok pikir mungkin Yoongi berniat pingsan dan baru akan bangun setelah hamil Loona mencapai 2 bulan. Mati suri mungkin

"Bermain solo saja jika kau khawatir" saran Hoseok.

Yoongi menggeleng frustasi "Aku pernah melakukan itu tapi sesudahnya tubuhku terasa sakit. Lagi pula itu tidak bagus untuk kesehatan dan kurang memuaskan. Tidak sama dengan memasukkan langsung" jawab Yoongi disambut gelak tawa Hoseok.

Yoongi adalah definisi pria yang sudah menikmati indahnya mencelup jadi tak ingin hanya menyicipi atau berkhayal. Yoongi akan begitu frustasi apalagi playground 'bercelupnya' ada didepan mata, pikir Hoseok.

"Jangan bermain sendiri tapi minta Loona membantu. Kalian bisa saling bermain" saran Hoseok pantang menyerah.

Yoongi melirik Hoseok tajam "Kau gila, mana mungkin Loona mau jika ia tahu lebih nikmat masuk langsung"

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang