Chapter 40

116 24 1
                                    

Menatap kosong kitchen counter di depannya Yoongi kembali menghela napas. Satu pertanyaan ada apa dengannya? Oh ayolah, Yoongi pria dewasa berusia 30 tahun dan beberapa bulan lagi ia genap 31 tahun tapi rasanya ia seperti anak kecil yang kebingungan dengan apa yang sedang ia rasakan sekarang.

Pertengkaran dengan Loona tadi malam berhasil membuat Yoongi tak bisa tidur. Kantung mata terlihat jelas dibawah matanya. Bagaimana cara menghentikan pertengkaran ini? Sungguh Yoongi tak sanggup. Berusaha acuh tapi percuma, hatinya terus saja meronta ingin berdamai dengan sang istri.

"Aish, Park Loona kau membuatku seperti zombie" erang Yoongi seraya meremas rambutnya.

Dan anehnya gadis itu terlihat biasa saja. Yoongi tahu gadis itu tadi sarapan bersama Shin Ajumma, bersenda gurau dan berangkat kuliah dengan ceria. Menyebalkan! Kenapa hanya Yoongi disini yang menderita?

Ting

Tong

Ting

Tong

Yoongi mengurungkan niatnya menidurkan kepalanya di meja makan ia beranjak menuju pintu rumah. Melihat layar monitor yang menampakkan 3 orang gadis cantik tengah menunggu di luar sana.

"Hallo. Selamat pagi" sapa ketiganya ketika Yoongi membukakan pintu.

"Hallo"

Ketiganya terlihat bingung dan saling melempar pandangan satu sama lain kemudian salah satu diantaranya yang memiliki rambut pirang panjang maju terlebih dahulu.

"Perkenalkan aku Lisa, ini Nancy dan yang itu Eunha. Kami teman kuliah Loona" kenal Lisa ramah.

Yoongi mengangguk "Oh yang kemarin kerja kelompok dirumah?" Tanya Yoongi memastikan.

"Ah, benar sekali. Kau pasti kakak laki-laki Loona. Salam kenal, Oppa"

Oppa? Kakak laki-laki? Apa Loona mengaku ia punya kakak laki-laki? Tapi aku bukan kakak laki-lakinya, aku suaminya.

Perdebatan batin Yoongi membuat pria itu cukup lama terdiam. Ia ingin mengakui siapa dirinya tapi jika ia mengaku apa Loona akan membunuhnya?

"Oppa, bukuku tertinggal saat kemarin mengerjakan tugas bersama. Aku ingin mengambilnya" ucap Lisa

"Tapi Loona belum pulang kuliah"

"Benarkah? Tapi teman sekelasnya bilang ia sudah pulang sejak 2 jam yang lalu" jawab Eunha bingung seraya menatap kedua temannya

"Kalian sudah menghubunginya?" Tanya Yoongi mulai cemas.

"Sudah. Tapi ia tak membalas"

Mereka nampak terdiam. Jawaban teman Loona yang memiliki rambut sebahu itu berhasil membuat kecemasan Yoongi bertambah. Rasa kantuknya tiba-tiba menghilang entah kemana.

"Kalian masuklah dulu. Tunggu Loona didalam, aku akan mencoba menghubunginya" ucap Yoongi seraya membuka daun pintu lebar-lebar.

Mereka masuk kedalam ruang tamu. Sementara Yoongi mengeluarkan ponsel dari saku celananya mulai resah. Ketiga teman Loona sibuk berbisik namun Yoongi tak peduli sekarang ia hanya memikirkan sang istri.

Apa istrinya baik-baik saja? Apa Loona berkelahi lagi di suatu tempat yang sulit di temukan? Atau ia sedang berkencan dengan laki-laki yang pernah memeluknya?

"Oppa" panggil Nancy mengalihkan fokus Yoongi dari ponselnya "Mungkin Loona sedang bertemu dengan temannya" jelas Nancy.

"Teman?"

Ketiganya mengangguk lucu seperti barisan anak kucing.

"Kalian yakin itu temannya?" Tanya Yoongi mengintimidasi tentu saja membuat ketiganya kembali berbisik.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang