106. Everything's Gone

246 14 14
                                    

Jeno ....

Yang kini telah tenang juga disana.

Flashback On.

-Beberapa jam setelah Shujin pingsan di pernikahannya dengan Jaemin-

"Gimana Shujin, Ma?"

Mereka semua menatap Wendy yang baru saja keluar dari kamar anaknya, mereka juga bisa melihat di sana gadis itu yang duduk di tepi ranjang dan masih di peluk lelaki yang beberapa jam lalu resmi menjadi suaminya.

Shujin sudah sangat kacau, riasannya juga sudah sedikit berantakan. Setelah bangun dari pingsannya tadi, dia masih terus menangis. Menangis di pelukkan suaminya.

"Shujin masih syock, mama juga nggak nyangka ...."

Mereka semua menundukkan kepala. Sama-sama sedih, mereka juga sama-sama kaget dengan kabar yang beberapa jam lalu mereka dapat.

Di sofa yang memang cukup panjang saat ini, sudah ada Yeri, Somi, Nancy, Lami, Koeun, Haechan, Chenle, Jisung, Renjun, Winwin, Lucas dan juga Jungwoo.

Masih sama, orang-orang pada jaman SMA dulu.

Ah, ada Mark juga.

Haechan melirik Yeri yang sejak tadi juga tidak berhenti menangis, menangis di pelukkan Somi. Bagaimanapun juga, mungkin perasaan Yeri sama dengan Shujin saat ini.

"Gimana kak Jira?"

Renjun yang mendapati pertanyaan dari Haechan hanya menggeleng lemah, sambil terus memandangi ponselnya, berharap ada infromasi lagi yang dia terima.

"Kasian Shujin ... dia pasti kacau banget."

"Gue juga kaget denger itu."

"Kita semua kaget, apalagi Shujin."

"Mereka. Jaemin dan Shujin. Yang udah sahabatan dari kecil."

Jaemin yang memang sejak tadi berusaha menenangkan Shujin, berusaha mati-matian untuk tidak menangis juga. Dia tidak mau istrinya semakin kacau lagi.

Meskipun, dia juga sangat-sangat kacau sekarang ini.

Jaemin sangat paham, dia sangat mengerti bagaimana perasaan gadis itu. Dia juga tidak menyangka. Sangat sesak rasanya.

"Gimana nggak kacau ...," Yeri menegapkan tubuhnya yang sejak tadi memeluk Somi, suaranya masih bergetar, "bahkan jasadnya kak Jeno sampe sekarang belum ditemukan ...."

Mereka semua yang mendengar itu juga menunduk sedih lagi.

Ya, beberapa jam yang lalu, sebelum akad pernikahan mereka di laksanakan, Shujin mendapat telepon dari Jira kalau pesawat yang ditumpangi Jeno ke Korea itu jatuh.

Lantas, tentu saja itu membuat gadis itu sangat terkejut, kacau, bahkan selama proses akad itu dilaksanakan.

Shujin selama tadi juga berusaha tetap kuat, bagaimanapun hari ini adalah hari bahagianya. Namun juga menjadi hari yang sedih untuknya, ketika mendapat kabar itu.

Meskipun tubuh Jeno belum ditemukan, tetapi tim sar yakin kalau tidak mungkin ada yang selamat dari kecelakaan pesawat itu. Pesawatnya jatuh ke laut, dan meledak ketika posisi masih di atas. Berapa ada yang hancur.

Mereka masih dalam proses pencarian kepada penumpang yang belum ditemukan.

Termasuk Jeno.

Keadaan pesawat yang jatuh ke laut juga membuat pencarian sedikit sulit.

Renjun yang merasakan ponselnya bergetar lalu dengan cepat membukanya, matanya melebar melihat pesan yang beberapa detik lalu dia dapatkan.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang