04. That girl

516 113 13
                                    

Kringg~

Bell istirahat baru saja berbunyi. Semua siswa siswi sudah berhambur keluar dari kelas mereka masing-masing menuju kantin untuk sekedar mengisi perut mereka.

Ya, meski ada yang sudah ke kantin sih. Karena seperti yang kita tahu. Banyak kelas yang freeclass karena gurunya males masuk kelas.

Mending nonton anak-anak pada orientasi ye 'kan?

Tetapi, ada juga yang kelasnya diisi pelajaran. Mungkin jadwal mereka pas diisi oleh guru yang killer kali ya?

Ya tau lah ya, kalau guru yang macam begituan tuh nggak rela kalo sampe satu detik pun murid-muridnya ketinggalan pelajaran.

Kalau Haechan nemuin guru yang begini nih, langsung deh dicaci maki, ribuan kata umpatan, kalo bisa mah santet sekalian.

Tapi dalem hati.

Gue lagi yang kena -Haechan

Oke. Sekilas, halaman yang diisi oleh para murid baru kelas 10 dan para osis, serta panitia acara pun seketika udah pada bubar.

Mereka memberhentikan sejenak kegiatan mereka untuk mengisi kekosongan perut.

Ya udah dari pagi kan mereka cuma diisi kegiatan, yang pastinya menguras tenaga juga.

"Jaem, duluan ya ke kantin." Ucap beberapa rekan lelaki itu yang juga tergabung dalam anggota osis.

"Yoi!"

Jaemin menoleh dan mengacungkan jempol tangan kanannya sambil tersenyum.

Dia kembali menunduk dan memainkan kertas berisi susunan kegiatan hari ini. Terasa lelah. Posisinya sekarang adalah duduk.

Dia menoleh ke samping saat terasa ada yang menepuk pundak kanannya.

"Eh, kenapa Jen?"

"Kenapa? Murung gitu?" Jeno memperhatikan wajah sahabatnya yang kembali menunduk sambil ikut duduk disamping lelaki itu.

"Nggak papa Jen, biasa aja juga." Jawabnya menoleh sambil tersenyum meyakinkan lelaki itu.

"Lo kalo ada masalah cerita kek ke gue. Kayak gue siapa lo aja."

"Gue cuma ...."

Jeno menunggu Jaemin melanjutkan kata-katanya sambil memandang dia dengan alis terangkat.

"Laper. Hehe."

"Ye, kirain ada apaan."

Lelaki itu mendengus dan memukul pelan pundak Jaemin. Sementara sang empunya hanya nyengir kuda.

"Yaudah yuk, ke kantin kita?"

Jeno beranjak dan diikuti lelaki disampingnya.

Tuh kan, Jeno tuh bisa ngomong banyak kalau cuma sama Jaemin, atapun sahabatnya yang lainnya lagi.

Kenapa? Karena dia percaya Jaemin adalah sahabatnya yang benar-benar sahabat. Dan mereka emang udah kenal dari jaman sekolah dasar.

Makanya, kenapa Jeno sangat dekat dengan Jaemin. Begitupun sebaliknya.

Karena dia tau, lelaki itu tidak akan mengkhianatinya, begitupun Jaemin, dia tahu Jeno tidak akan mengkhianatinya juga.

Tetapi waktu tidak ada yang tahu 'kan?














Suasana dikantin hari ini cukup ramai. Karena ditambah para murid baru kelas 10 yang juga pada ke kantin.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang