23. Still silent

302 66 27
                                    

'Ku mohon jangan mendiamiku seperti ini. Aku minta maaf. Aku menyayangimu..'





Ryulee
Beb, besok kan sabtu?

Shujinie
Terus?


Ryulee
Jadi kan malam minggu, ya?

Shujinie
Ya terus?


Ryulee
Terus besoknya kan minggu, ya?

Shujinie
Gue sleding lo


Ryulee
Mama besok pergi ke rumah sodara, terus sekalian jemput Papa gue di bandara, cuma satu hari kok, minggu nya pulang

Shujinie
Ya terus apa urusannya sama gue, Ryu? Lama-lama gue tendang juga lo


Ryulee
Lo nginep dirumah gue ya? Gue takut sendiri~~~Yayayaya?? 😢

Shujinie
Gak usah berbeling-beling gitu deh mata lo. Gue coba ngomong sama Bunda dulu, ya?


Ryulee
Okeokeokeoke!! Sekalian ajak kak Jaemin ya Shujin sayangg~~~ (read)

"Gila kali si Ryu, buat apa coba ngajak mas?"

Gadis itu berbicara sendiri sambil terus memandang layar ponselnya. Mengumpat sahabatnya itu yang terlalu terobsesi dengan kakaknya.

Kakaknya? Ngomong-ngomong, beberapa hari ini dia belum berbicara kepada kakaknya itu. Jangankan berbicara, senyum saja rasanya masih berat.

Ya, beberapa hari. Karena kejadian itu sudah berlalu dua hari dan Shujin sudah sehat, sudah kembali masuk sekolah.

Hey? Siapa sih yang tidak marah? Siapa sih yang tidak kecewa mendengar kakaknya sendiri pergi dengan gadis lain, disaat dirinya sudah menunggunya lama-lama untuk pulang sekolah bareng? Bahkan sampai dia pulang sendiri ditengah guyuran hujan deras. Berjalan kaki seorang diri dengan perasaan takut.

Untung ada yang masih mau menolongnya. Sahabat dari kakaknya itu, masih peduli padanya. Dia bagaikan malaikat yang dikirim padanya untuk menolongnya saat itu. Ya mungkin terdengar hiperbola sekali, tetapi lelaki itu rela dirinya basah-basahan juga, dan mengantarkannya sampai rumah dalam keadaan pingsan.

Ngomong-ngomong soal Jeno, Shujin belum sempat berterima kasih kepada lelaki ber-eyesmile itu.

Sudah sejak kemarin dia dikunjungi oleh sahabat-sahabatnya dan sahabat kakaknya. Karena, kemarin dia masih memikirkan perasaan Yeri, tidak mungkin dia mengatakan pada Jeno didepan gadis itu. Meskipun sudah keduluan kakaknya itu yang berbicara dengan Jeno.

Dia sempat merasa jika Yeri kecewa padanya.

Dia tahu, Yeri sangat mengagumi Jeno, bahkan sangat mencintainya. Bagaimana hampir setiap hari gadis itu bercerita tentang seorang Jeno kepada dirinya, Ryu dan juga Somi.

Tetapi, Yeri itu paling banyak cerita kalau sama Shujin. Apalagi mereka kan duduk berdua dalam satu meja, otomatis waktu kebersamaan mereka juga lebih banyak, lebih banyak juga kata-kata atau cerita yang Shujin dengar dari Yeri.

Itu sudah jelas, bahwa Yeri sangat tulus menyayangi Jeno.

Tetapi, Shujin bukan seorang sahabat yang tega menusuk sahabatnya sendiri. Dan dia juga berharap, hal itu tidak akan pernah terjadi.

Gadis itu sangat menyayangi Yeri, begitupun dengan Ryu dan Somi.

Dia selalu berusaha untuk menjadi sahabat yang baik untuk ketiga gadis itu. Dia tidak pernah mengeluh atas sikap mereka bertiga yang kadang diluar standar kewarasan.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang