60. Like a storm

212 31 44
                                    

Semua beralih menatap Jeno yang baru saja memanggil gadis itu. Dia lalu tersenyum dan berjalan menghampiri lelaki itu. Sedangkan yang lain hanya mengernyitkan alis mereka.

Rasanya mereka tidak kenal gadis itu, dan rasanya juga bukan dari sekolah mereka. Atau mungkin saudara Jeno?

"Duduk aja."

"Makasih Jeno."

"Kenalin, Lia, temen gue."

Ucap Jeno saat gadis itu baru saja tiba dihadapan mereka.

"Halah, temen apa temen."

Jeno memandang sinis Haechan disana. Lelaki itu mah bodo amat sambil sesekali nyemilin ayam bakar yang sejak tadi dibakarnya. Ini malah bisa-bisa habis sama dia doang.

Itu yang Jeno takutkan.

Dasar nggak ada akhlak.

"Bukan anak sekolah kita ya?"

Lia menatap Lucas yang tengah meminum jus jeruk yang tadi dibuatkan pembantu rumah Jeno.

"Iya, gue anak sekolah sebelah."

Gadis itu tersenyum manis, dibalas dengan senyum tak kalah manisnya seorang Lucas.

Hilih disir.

"Weh, kemajuan lo Jen. Sama temen sekelas, lo aja nggak kenal, malah anak sekolah lain lo bisa kenal, keren-keren!"

Jeno udah natep Lucas sinis. Ini emang temen-temennya nggak ada yang bener ya?

Dia juga bisa liat sejak tadi gadis itu menundukkan wajahnya. Gadis itu, Shujin.

Gadis bernama Lia itu hanya terkekeh kecil lalu mendudukkan tubuhnya disamping Shujin, dia yang merasa pernah bertemu dengan gadis disampingnya itu lalu tersenyum.

Sedangkan Shujin tersenyum tipis membalasnya, beralih menatap Jeno yang menatapnya dengan senyuman tipis juga, lalu membuang wajahnya. Dia menghela napasnya.

Semua orang yang melihat itu juga saling memandang, Jaemin menatap Jeno diam, sama halnya Renjun. Dia tahu kan mantan kekasihnya itu suka pada Jeno?

Lalu, drama apa lagi ini?

Sedangkan Yeri sejak tadi juga menundukkan wajahnya, tangannya meremas kuat rok yang dipakainya. Ryu yang melihat itu lalu menggenggam tangan gadis itu, mengelusnya lembut.

Dan lagi-lagi semua perhatian mereka teralihkan pada seseorang yang baru datang dari dalam rumah.

"Kak Jira! Kangen~~"

Gadis berambut panjang itu langsung merubah raut wajahnya menjadi dramatis. Memeluk gadis berambut pendek yang baru saja beranjak berdiri.

"Huwaa, kakak juga kangen~~"

Semua yang memandang mereka hanya menggelengkan kepala. Sementara Lia ikut tersenyum saja, yang dikenalnya disini hanya Jeno.

"Kapan kita main lagi, kak?"

"Kapan-kapan, oke?"

"Berdua aja tapi ya kak?"

"Iyalah berdua aja, ngapain ajak itu para daki siluman."

Jaemin dan Jeno yang merasa, lantas menatap gadis yang lebih tua dari mereka tiga tahun itu sinis. Yang ditatap mah cuma melototkan matanya.

Jira, kakak perempuan Jeno. Sudah pernah bilang kan, jika mereka bermain memang sering berempat? Jaemin, Shujin, Jeno dan juga Jira. Dia itu sama ramainya seperti Haechan. Tak jarang mereka juga sering adu congor.

Jira ini seumuran dengan Mark, satu universitas, satu jurusan juga. Akrab juga mereka.

"Yaudah, kakak mau nganterin ini dulu buat para dayang-dayang."

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang