96. Shujin | Jaemin

180 23 20
                                    

Bisakah kau melihat air mataku?
Setiap hari merindukanmu
Hatiku berdebar saat menciummu
Tapi sekarang sepertinya itu semua hanya kenangan
Cintaku, aku mencintaimu, aku mencintaimu
Apakah kau mendengarnya?
Cintaku, jangan melupakannya, jangan menghapusnya
Cinta kita
Setiap hari aku dalam kerinduan, begitulah hari berlalu
Cintaku, kembalilah padaku jangan tinggalkan aku
Ku mohon tetaplah di sisiku

Taeyeon - 사랑해요
(I LOVE YOU)

.

.

.

Setelah cukup lama menghabiskan waktu bersama Ryu tadi. Sekarang gantian Jaemin yang menemani gadis itu.

Masih di area taman, lelaki itu memilih duduk di dekat air mancur bersama Shujin. Sejak tadi, gadis itu tak hentinya tersenyum dan menceritakan cerita konyol kepadanya.

Shujin tidak mau Jaemin juga sedih dengan kepergiannya nanti.

Dia menyayangi lelaki itu.

"Shujin?"

"Hm?"

"Aku seneng deh kamu udah ceria lagi."

Shujin mengernyitkan alisnya. Aku-kamu? Biasanya juga lelaki itu menggunakan panggilan mas-adek. Mengapa sekarang tidak? Apa lelaki itu benar-benar sudah tidak menganggapnya adik?

"E-ehm, iya ...."

Jaemin terkekeh melihat perubahan wajah gadis itu. Dia tentu saja sadar akan ucapannya.

"Kamu kenapa? Kok jadi canggung?"

Shujin menatap lelaki itu lalu menggeleng pelan.

"Nggak usah canggung, kamu pikir kalo aku udah nggak nganggep kamu adik, 'kan? Nggak gitu kok. Tapi, aku mau yang bukan sekedar kakak adik."

'Wah, mas cenayang nih!'  batinnya menatap Jaemin bingung membuat lelaki itu terkekeh.

"Kamu tau nggak hal apa yang bikin aku bahagia di dunia ini?"

Gadis itu menggeleng, "apa?"

"Karena di pertemukan sama bidadari di depanku."

Dan beberapa detik kemudian, pipi Shujin bersemu merah mendengar itu, membuat Jaemin terkekeh melihatnya. Rasanya ingin sekali mencium pipi gembil itu berkali-kali sekarang juga.

"Mas apaan sih? Garing tau nggak!" seru Shujin sambil memalingkan wajahnya. Dia tidak mau lelaki itu melihat pipinya yang semakin memerah.

"Loh garing? Tinggal nyebur aja itu samping kamu ada kolam air mancur."

"Mas Nana, ih!"

"Hahahaha!"

Senang rasanya Jaemin bisa membuat gadis di depannya ini bahagia dan ceria lagi.

Lelaki itu melepaskan tangannya yang sejak tadi memegang kursi roda, lalu mengangkat tangannya untuk menyentuh pipi itu, sedangkan tangan satunya untuk menggenggam tangan gadis itu, dan mengarahkan mata itu untuk menatapnya.

"Shujin ...."

Ucapan lembutnya mampu membuat tubuh gadis itu merinding mendengarnya. Jaemin menatap dalam mata indah itu, dengan tatapan selembut mungkin.

"Kamu tau 'kan, perasaan aku sama kamu selama ini?"

Shujin tidak mampu menjawab, dia terbius oleh tatapan lelaki itu yang begitu dekat.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang