37. So, whose fault?

244 46 7
                                    

'Disaat semuanya terasa gelap untukku, aku hanya ingin seseorang memelukku tanpa pertanyaan apapun.'



Bell pulang sekolah berbunyi tiga menit yang lalu, semua siswa kelas XI IPA 2 sudah berhambur keluar. Menyisakan beberapa anak saja dikelas.

Shujin masih dengan pikirannya kepada Yeri. Gadis berambut panjang itu masih membereskan buku-bukunya, lalu kemudian beranjak.

Lagi, dia menunjang paksa kakinya untuk keluar dari bangkunya.

Ryu dan Somi yang melihat itu pun menatap kedua gadis yang ada dihadapan mereka bergatian.

"Yer, lo kenapa sama gue?"

Shujin memberanikan diri menyekal lengan Yeri, dan bertanya kepada gadis itu. Dia sekarang sudah berdiri menatap sahabatnya.

Yeri membalikkan badannya dan menatap gadis itu sinis.

"Pikir aja apa kesalahan lo."

"Gue nggak tau Yer, makanya gue nanya sama lo."

"Gue benci, Jin. Lo tuh munafik tau nggak!"

Dia kaget ketika gadis itu membentaknya. Sama halnya Ryu dan Somi yang ada dibelakang mereka.

"Yer, lo jelasin sama gue lo—"

"Apa bedanya lo sama jalang diluar sana! Tampilan aja sok polos!"

Kata-kata itu sukses membuat Shujin membulatkan matanya. Tak terasa air sudah menggenang dalam matanya.

"Yer, jaga ya omongan lo!"

"Lo bilang lo dukung gue sama kak Jeno, lo bilang gue harus perjuangin kak Jeno! TAPI APA?!!" Shujin dapat melihat mata gadis itu juga mulai berair, "lo jalan sama kak Jeno, lo mesra-mesraan sama dia, tanpa sepengetahuan gue!"

Yeri menatapnya tajam yang sekarang sudah benar-benar menjatuhkan air matanya itu. Begitupun dia, air matanya sudah ingin berlomba-lomba untuk jatuh ke pipinya.

"Munafik Jin..."

Ryu dan Somi memandang satu sama lain, mereka bingung. Kenapa persahabatan mereka jadi seperti ini?

"Yer, gue bisa jelasin. Gue nggak kayak gitu!"

"Nggak kayak gitu gimana maksud lo?! Gue udah sabar ya ngeliat lo akhir-akhir ini jadi pusat perhatiannya kak Jeno. Tapi ngeliat lo yang juga ngerespon kak Jeno buat gue muak Shujin!!"

Dia menggelengkan kepalanya meyakinkan sahabatnya, bahwa bukan itu maksud dirinya menerima ajakan Jeno kemarin.

Air matanya semakin jatuh saat Yeri hendak melangkah pergi.

Shujin berlari mengejar gadis itu lalu mencekal tangan itu lagi, tapi langsung dihempaskan kasar oleh gadis itu.

"Gue kira lo sahabat gue, Jin..."

Yeri kembali melangkah meninggalkan Shujin. Ryu dan Somi langsung berlari ke arah gadis berambut sebahu itu dan memeluknya.

Sebenarnya di kelas ini tidak hanya ada mereka, ada beberapa anak lainnya yang juga menyaksikan adegan itu. Dan mereka tahu persahabatan ke empat gadis itu sangatlah erat.
















Malam ini gadis berbalut baju tidur bergambar unicorn itu masih termenung sambil memeluk lututnya. Dari sehabis sholat maghrib tadi dia tidak keluar kamar.

Pikirannya masih sama. Yeri marah dengannya karena Jeno.

Tetapi darimana Yeri tahu? Atau mungkin ada yang memberi tahu gadis itu?

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang