62. Is that really her?

203 37 5
                                    

Siang ini kantin cukup ramai. Gadis berambut pendek itu duduk disalah satu bangku kantin. Bangku yang selalu dia duduki bersama sahabat-sahabatnya.

Tetapi kini hilang satu per satu. Hanya menyisakan Ryu, Haechan dan juga Lami.

Sepertinya Jisung dan Chenle juga tidak mau berdekatan dengannya. Mereka kan selalu nempel sama Haechan, tetapi kini mereka memilih berpisah tempat duduk.

Ajaib memang.

Dia bisa melihat didepan sana, tempat duduk yang terisi oleh Yeri, Somi, Koeun, Jisung, Chenle dan juga Winwin. Mereka terlihat sedang tertawa bahagia.

"Udahlah Jin, kebenaran nggak akan kalah sama kejahatan kok. Allah lebih tau itu."

Gadis itu tersenyum menatap Haechan dihadapannya, dia menganggukkan kepalanya pelan. Lelaki itu juga menatap sendu sahabatnya.

Kenapa jadi seperti ini? Haechan sangat yakin, Shujin yang dia kenal tidak akan melakukan hal keji seperti itu.

Dua hal yang ada dipikirannya saat ini,

satu, apa memang Shujin sudah berubah dan dia tidak ketahui.

Dua, atau gadis itu dijebak.

Tapi dia berpikir lagi, Shujin sejak dulu tidak pernah berubah sedikitpun.

Dia tahu.

"Ahs! Panas..."

Semua menoleh ke arah suara itu. Terlihat salah satu dari tiga orang gadis tadi menumpahkan semangkuk bakso yang dibawanya ke rok seragam Shujin.

"Heh, lo apa-apaan sih!"

Ryu berdiri dan menggebrak meja menatap tajam gadis yang tadi menumpahkan mangkuk bakso itu.

"Gue? Kasih makan buat dia? Kayaknya nih cewek lagi kesusahan, murung mulu, yaudah gue kasih. Salah ya?"

Jawabnya enteng. Gadis yang diketahui bernama Yuna itu menatap Shujin remeh. Anak kelas 11 IPS. Gadis yang terkenal dengan bully-annya terhadap orang-orang lemah.

Shujin memang dari dulu tidak pernah ada masalah dengan gadis itu. Karena mereka memang tidak begitu dekat, hanya sekedar tahu.

Yuna hanya mem-bully anak-anak lemah dan yang membuatnya jijik, apalagi anak kutu buku.

Jadi sekarang dia terlihat jijik dimatanya?

Semua orang dikantin ini juga sedang menatap mereka. Shujin masih terus mengibaskan rok seragamnya yang basah itu dibantu oleh Lami disampingnya.

Yuna terlihat mengangkat sebelah tangannya, membalikkan telapak tangannya ke arah belakang. Dan temannya yang mengerti pun langsung meletakkan kotak susu putih ke telapak tangan gadis itu.

"Dan ini, biar lo suci kembali~"

Gadis itu menyiramkan susu putih itu ke atas kepala Shujin dengan perlahan. Shujin merasa rambutnya sudah mulai basah, dan cairan putih itu mengalir membasahi wajahnya yang menunduk.

Penglihatannya mulai kabur. Dan hal itu juga membuat semua orang yang ada disini melebarkan matanya.

Ryu menampik lengan Yuna hingga kotak susu itu terhempas ke lantai kantin. Menatap gadis itu tajam.

Shujin mendongakkan wajahnya, pandangannya bertemu dengan kakaknya yang sedang menatapnya juga didepan sana, tetapi lelaki itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain saat mata mereka bertemu.

"Gue ke toilet dulu, Ryu..." Lirihnya beranjak dari duduknya.

"Gue temenin!"

"Gue mau sendiri dulu."

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang