73. 'Serigala berbulu domba'

202 40 9
                                    

Malam ini, entah malam yang bahagia atau sedih bagi Shujin.

Bahagianya, Johnny dan Jisoo akhirnya telah pulang dari Amerika setelah berminggu-minggu lamanya disana.

Sedihnya, ya itu, berbagai masalah menimpanya tak henti. Dunia seperti tidak ingin dia bahagia. Yah, terdengar hiperbola memang.

Untung saja tadi Jaemin beralibi habis menemani adiknya ke Gramedia. Jadi orang tuanya tidak tahu kalau anak gadisnya itu baru pulang. Sangat berdosa memang dia mengatakan seperti itu kepada orang tuanya. Tapi mau bagaimana lagi?

Untungnya juga Mark mengerti akan ucapan keponakam lelakinya itu, sehingga dia juga tutup mulut.

Lalu untungnya lagi, mata adiknya sudah tidak se-sembab tadi.

"Bunda?"

Panggilnya lirih. Kepalanya menyembul sedikit keluar. Dia melihat Jisoo yang tengah duduk santai di kursi halaman belakang, dan sedang tersenyum ke arahnya.

"Eh, sini sayang? Sini duduk.."

Gadis itu melangkah mendekati bundanya dan duduk disampingnya. Memeluknya dari samping.

"Adek kangen banget sama bunda.."

Jisoo tersenyum hangat, meletakkan dagunya diatas kepala putrinya. Membalas pelukan hangat gadis itu.

"Bunda juga kangen banget sama adek. Sayangnya bunda."

Shujin terdiam, memejamkan matanya. Ingin sekali dia menanyakan hal tadi kepada Jisoo. Tetapi mulai darimana?

"Bun?"

"Hm?"

Dia terdiam cukup lama.

"Apa hidup adek nggak lama lagi?"

Jisoo yang sejak tadi ikut memejamkan matanya itu, akhirnya membukanya saat mendengar perkataan anak gadisnya beberapa detik lalu.

Wanita cantik itu merenggangkan pelukan mereka lalu memandang gadis itu dengan alis berkerut.

"Adek ngomong apasih? Nggak boleh ngomong gitu ah."

"Adek punya penyakit lemah jantung, kan?"

Jisoo kembali terdiam, menatap sendu gadis itu,"maafin bunda sayang, maafin bunda udah nutupin semua ini dari kamu.."

Dia kembali merengkuh tubuh putrinya ke dalam pelukannya, memberi ketenangan kepada gadis itu. Sedangkan gadis itu hanya bisa terdiam menikmati kehangatan yang diberikan oleh bundanya.

"Adek nggak papa, bun, adek udah tau sekarang adek lega.."

"Kamu pasti sembuh sayang, semangat, nggak ada yang boleh ngambil kamu dari bunda."

Air matanya sudah keluar saja mendengar ucapan Jisoo tadi, wanita itu mengeratkan pelukannya. Dia tidak bisa lebih jauh lagi dari Jisoo, dia masih ingin ada dalam pelukkan Jisoo, dia masih ingin ada dikeluarga ini.

Dia tidak ingin menghilang.








"Jangan ngebut-ngebut ya, mas..."

"Siap, bun, berangkat dulu ya? Assalamualaikum. Yuk, dek?"

"Berangkat dulu ya bun, assalamualaikum."

Kedua kakak beradik itu menyalami punggung tangan Jisoo. Sedangkan Johnny sudah berangkat kerja tadi pagi, sangat pagi.

Mark? Sepertinya belum bangun. Kata Jisoo, tadi malam lelaki itu begadang menonton bola. Bangun hanya sholat subuh setelah itu tidur lagi. Untungnya dia hari ini tidak ada kelas.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang