56. What is this?

240 38 4
                                    

"Lo sebenernya sakit apasih, Jin? Kok jadi sering keliatan lemes gini?"

Ucap gadis berambut sepunggung itu sambil menyangga dagunya dengan kedua tangannya dimeja bangkunya. Menatap gadis ber-sweater pink pastel yang sedang duduk disampingnya.

Shujin menggeleng lemas, rasanya dirinya sudah tidak ada semangat sedikitpun. Ya, setelah kejadian pingsan waktu itu dirinya jadi sering lemas, jadi sering kelelahan, dadanya juga kadang sesak, sakit.

"Nggak tau, Ryu, bunda sih bilang karna kecapekan aja."

"Semoga deh ya..." Ryu mengelus bahu sahabatnya lembut sambil tersenyum hangat.

"Eh, lo dapet salam dari papa." Shujin terlihat mengangkat kedua alisnya bingung, "hih, papa Taeyong. Kangen katanya, suruh main lagi." Lanjutnya yang merasa sahabatnya itu tidak mengerti ucapan pertamanya tadi.

Gadis itu lalu terkekeh, "wah, salam balik deh. Gue juga kangen, Papa Taeyong orangnya asik, baik banget sama gue."

"Haha, papa kan emang gitu. Aneh orangnya."

"Gitu-gitu juga papa Taeyong ganteng tau."

"Hi jangan bilang lo naksir sama papa gue?!"

Puk!

"Ahs..." gadis itu memegang bibirnya yang baru saja ditabok sahabatnya, "suka nggak ada akhlak mulutmu ini." Shujin menatapnya sinis.

Ya, setelah terakhir dia berkunjung ke rumah Ryu untuk menemani gadis itu waktu itu, hari selanjutnya kadang dia main kesana. Yang katanya mama Wendy kangen lah, yang katanya papa Taeyong kangen lah. Shujin terkekeh saja mengingat itu.

Taeyong itu sangat baik kepadanya, jika dia main dirumah Ryu, pria itu akan ikut bergabung dengan kedua gadis remaja itu. Seperti ikut bermain ular tangga, ikut bermain monopoli, ikut bermain tebak-tebakan. Bahkan juga ikut kalau kedua gadis itu akan melaksanakan sesi curhat-curhatan mereka.

Dan itu membuat Wendy langsung saja menarik paksa kaos suaminya dari belakang. Ada-ada saja suaminya itu. Masa masih mau ikut-ikutan curhatan para gadis remaja? Aneh.

Taeyong itu lucu, sama dengan ayahnya, si bapak Johnny terhormat.

Nggak ngebayangin deh itu kalau kedua bapak-bapak rempong dipertemukan. Mesti bakal ngegibah ngelebihin emak-emak.























"Adek? Kamu lagi apa?"

Mendengar suara lembut itu memanggilnya, membuat gadis berambut pendek yang memakai baju tidur bermotif love kecil-kecil itu menoleh ke arah pintu. Saat ini dia tengah berkutat dengan laptopnya.

"Eh bunda, ini lagi iseng aja hehe."

"Turun, yuk? Bunda mau ngomong sama adek." Jisoo tersenyum.

Shujin mengernyitkan alisnya bingung. Tumben sekali bundanya itu seperti mau berbicara hal serius dengannya.

Lalu kemudian dia melangkah menghampiri Jisoo, wanita itu tersenyum merangkulnya menuju lantai utama.

Sesampainya dibawah, sudah ada Johnny, Yoona, Mark dan juga Jaemin yang tengah duduk di sofa ruang keluarga.

Kok? Dia semakin bingung. Ada apa ini?

"Oke semua udah kumpul, Ayah langsung aja ya?"

Shujin menoleh menatap Jisoo disampingnya, mengisyaratkan bertanya 'ada apa?' yang hanya dibalas dengan senyumannya.

"Begini, nanti sore ayah sama bunda take off, kita mau ke Amerika, mengurus perusahaan Ayah yang disana. Nggak lama kok, paling cuma tiga minggu, itupun paling lama. Ya, kalian tau sendiri, Om Hendery kan lagi sakit, jadi ayah yang turun tangan sendiri kesana."

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang