06. Johnny's Dad family

471 111 17
                                    

"Mas, adek!! Turun yuk makan malam dulu!"

Kedua kakak beradik itu menghentikan kegiatan mereka saat mendengar suara sang bunda dari bawah.

"Sakit tau, Mas." Shujin memegang keningnya dan mengusap-usapnya agar sakitnya sedikit hilang.

Mereka yang sudah turun dari atas kasur berdiri sejajar.

"Hehe, maaf maaf. Utututuuu mana yang cakit? Cini ya?"

Jaemin menangkup kedua pipi adiknya dan malah mengunyel-unyel pipi gembul gadis itu. Dilanjutkan dengan mengecup cukup lama di kening itu yang tadi diusapnya.

"Udah nggak sakit, kan?" Jaemin melepaskan kecupannya dan menatap mata adiknya yang sekarang ini pipinya sudah merona itu.

Shujin langsung merangkul pinggang lelaki itu dan menundukkan kepalanya, menempelkan kepalanya di dada kakaknya untuk menutupi pipi merahnya.

"Haha, yaudah yuk ke bawah?"

Jaemin ikut merangkul pundak Shujin dan berjalan menuju bawah. Ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, terlihat Jisoo yang sedang menyiapkan makanan dari dapur ke meja makan.

Ayah? Ayah tampan satu itu belum keliatan.

"Duhh, anak-anak Bunda mesra banget sih?"

Jisoo tersenyum hangat kepada dua anaknya yang kini semakin beranjak dewasa itu.

"Lagi ada acara apa nih rangkul-rangkulan begitu? Ayah ikut dong???"

Johnny tiba-tiba datang sambil berlari dari arah kamar mandi sambil merentangkan kedua tangannya yang masyaallah panjangnya itu. Kelihatan banget sih baru selesai mandi, soalnya rambutnya masih agak basah.

"Sini, sini, Ayah!"

Shujin juga merentangkan tangannya lebar-lebar dan langsung melompat ke tubuh Johnny, ya Ayahnya itu kan sangat tinggi, nangkring aja dia dipinggang pria itu.

Ya, walaupun ayah Johnny kadang-kadang ngeselin, tapi Shujin bangga kok punya ayah modelan Johnny. Apalagi kalau ayahnya itu udah mengeluarkan suara emasnya, beuh, udah deh, dia bakal tertidur sampai tujuh hari tujuh malam.

Saking enaknya.

Haha, canda.

Dia senang, karena mendapat begitu banyak kasih sayang dari keluarga ini, dan perlindungan dari kedua lelaki dikeluarga ini.

Tapi Johnny jarang dirumah. Ayah satu itu kadang ada tugas di luar kota, atau bahkan luar negeri, yang mengharuskannya menginap beberapa hari.

"Haha, udah sini-sini pada makan."

Jaemin melangkah menuju meja makan sambil terkekeh kecil. Seketika Shujin melepaskan pelukannya dari Johnny, dan pria itu juga menurunkan tubuh putrinya yang tadi digendongnya itu.

"Wahhh, masak apa nih, Bun?" Shujin menatap kagum ke arah meja makan sambil mulut menganga.

"Nggak usah nganga gitu kali, ntar ada kerbau masuk."

Shujin melirik sinis kakaknya yang ada dihadapannya.

"Yeu, mana muat kerbau masuk."

"Emang siapa yang bilang muat?"

Shujin kembali melirik lelaki itu garang yang tadi sempat mengalihkan pandangannya. Yang dilirik seperti itu hanya mengangkat bahunya acuh.

"Udah-udah, tadi aja mesra banget masa sekarang udah ribut lagi sih?"

"Abis Mas Nana tuh, Bun!" gadis itu menunjuk kakaknya yang terlihat hanya mengangkat bahunya lagi.

"Udah, ini Bunda masak sop bakso, ayam crispy, oseng cumi pedes, sama sayur itu."

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang