98. Farewell?

142 25 8
                                    

Cklek

Semua mata teralihkan kepada pintu yang terbuka, dan menampakkan gadis cantik yang tengah tersenyum. Setelah mengucapkan salam, gadis itu menyalimi Mark yang paling tua disini, karena Jisoo sedang keluar sebentar.

Gadis itu melemparkan senyumnya kepada teman-temannya, melangkah mendekat ke arah Shujin, yang di sana tentu saja juga ada Jaemin.

Lelaki itu masih menatap datar, membuat gadis di sampingnya menyentuh lengannya. Dia menghela napasnya dan mengalihkan pandangannya.

Gadis itu tersenyum, "gimana kabarnya, Jin?"

"Baik, Ryu."

"Kok mereka udah baikan sih?" bisik Chenle kepada Lucas disampingnya. Sedangkan si kingkong wakanda hanya mengangkat bahunya pertanda tidak tahu.

Somi yang mengerti arti tatapan sahabat-sahabatnya lalu mulai membuka suaranya.

"Eum, jadi gini." Mata Somi menatap mereka satu persatu.

"Ryu udah ngakuin semua kesalahannya, dia juga udah minta maaf sama Shujin, dan sama kita semua yang pasti, dia minta maaf," gadis itu tersenyum menatap teman-temannya bergantian, "dan satu hal lagi yang perlu kalian tau, kalau Shujin dan Ryu itu ternyata kembar."

Semua membulatkan matanya kecuali yang sudah tahu. Chenle menolehkan kepalanya menatap Haechan yang terlihat biasa-biasa saja sambil masih asik nyemilin keripik singkong.

"Lo udah tau, Chan? Wah, jahat lo nggak ngasih tau kita."

"Sorry." balasnya santai, membuat si tuan muda lumba-lumba itu mendorong keningnya.

"Terus kenapa kalian terpisah?" tanya Renjun menatap kedua gadis itu bergantian.

"Ceritanya panjang Kak, kapan-kapan Shujin ceritain sama kalian semua."

Mereka semua menatap diam Ryu, entah mereka merasa bersalah atau apa. Bagaimanapun juga, gadis itu dulu adalah sahabat mereka. Sahabat dekat mereka.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumssalam."

"Bunda dari mana?"

Semua menatap wanita cantik yang baru saja memasuki ruangan dengan senyuman yang masih mengembang diwajahnya, entah apa yang membuatnya begitu bahagia.

"Bunda habis ketemu Dr. Irene, kalian udah lama?"

Semua hanya tersenyum ada yang mengangguk ada yang menggeleng.

Pandangan wanita itu teralihkan kepada Shujin yang sedang menatapnya bingung. Dengan cepat dia berjalan ke arah sana dan langsung memeluk gadis itu. Lantas membuat sang empu sendiri bingung.

"Bunda kenapa?"

Menangis?

Jisoo mulai menangis di pelukan itu. Ya, Shujin dapat merasakannya. Beliau melepaskan pelukannya dan menatap gadis itu dengan tersenyum senang.

"Adek, dokter udah dapet pendonor jantung buat kamu, adek akan sembuh, adek akan sembuh."

Ucapan Jisoo beberapa detik lalu itu mampu membuat semuanya tersenyum senang dan membulatkan mata mereka. Pun dengann Shujin yang juga merekahkan senyumannya menatap sang bunda tak percaya.

"Bunda beneran?"

Jisoo menganggukkan kepalanya mantap, "ya Allah, terima kasih."

Semua sahabatnya langsung berhambur memeluk gadis itu pertanda mereka semua benar-benar ikut senang dengan kabar yang Jisoo bawa tadi.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang