36. Whats wrong with Yeri?

238 49 13
                                    

"Yeri!"

Gadis itu menoleh kebelakang saat ada yang menyerukan namanya.

Gadis berambut sebahu itu berlari kencang menuju sahabatnya dan meninggalkan kakaknya dibelakang sana yang masih sibuk mengikat tali sepatunga. Ya mereka baru sampai di sekolah.

"Hai!"

Sapa Yeri tersenyum saat sahabatnya itu merangkul lengannya dan kembali berjalan.

"Dek! Ck, Dilan ditinggalin."

Jaemin baru sampai disamping adiknya yang sedang merangkul Yeri itu dengan berlari.

"Makanya yang cepet dikit dong."

Yeri hanya terkekeh memandang mereka berdua. Tak terasa sudah sampai didepan kelas XI IPA 2. Seperti biasa, Shujin melepaskan rangkulan tangannya pada lengan Yeri dan mendapat satu kecupan dari kakaknya, tak lupa usapan dikepalanya.

"Mas ke kelas, ya?"

Shujin mengangguk diikuti Yeri yang tersenyum ke arah Jaemin saat lelaki itu juga tersenyum kepadanya. Lalu mereka memasuki kelas saat Jaemin sudah melangkah pergi.

"Eh, si Ryu belom dateng?"

Yeri meletakkan tasnya pada bangkunya dan bertanya kepada Somi yang sudah duduk dibangkunya itu tanpa Ryu.

"Tau tuh anak."

Shujin hanya mengangkat bahunya saat Yeri menatapnya. Lalu ikut duduk juga di bangkunya.

"Weh, gelang baru nih?"

Gadis itu menoleh kepada lengannya yang kini diangkat oleh Yeri.

"Dari jauh berasa nggak ada deh tadi, deket gini baru keliatan." Gadis itu terlihat memutar-mutar lengan Shujin, terus menatap gelang itu.

"Hehe, bagus kan?"

"Gue juga mauu~~"

Shujin terkekeh saat gadis disampingnya ini mengerucutkan bibirnya, gemas sekali, "iya kapan-kapan kita beli, oke?"

Ah, dia lupa, gelang ini bahkan adalah gelang couple-nya dengan Jeno.

Pelajaran jam pertama hari ini diisi oleh pelajaran Bahasa Indonesia, dan saat ini jam pelajaran ketiga yaitu pelajaran matematika.

Pak Jaehyun yang tamvan.

Semua antusias mengikuti pelajaran beliau. Meski tidak ada yang masuk ke otaknya sekalipun, biar deh yang penting diajar Pak guru ganteng. Kata mereka.

"Baiklah, Bapak akan mengumumkan hasil ulangan kalian minggu lalu. Dengarkan dan ambil lembar jawab kalian ke depan."

"Bapak tuh nggak pantes dipanggil Bapak, pantesnya kakak!"

"Pak, gantengnya nggak luntur-luntur ya! Jadi love deh!"

"Huuuuuuuuuuuu!"

"Napa?! Sirik aja lo Chan!"

"Heh, gue sama Pak Jaehyun itu 11 12 tau. Ye nggak pak?"

"Udahlah Chan, lo terima nasib aja! Nggak usah mirip-miripin sama Pak Jaehyun, muka malaikat kayak gitu disamain sama koreng iblis!"

"Weh santai dong!"

Jaehyun hanya menggelengkan kepalanya sambil memijat keningnya. Lelah menghadapi kelasnya ini, isinya memang setan semua, didikan Haechan.

Lelaki itu menoleh kesamping kiri, terlihat Shujin tengah terkekeh sambil mengangkat satu tangannya membentuk sebuah kepalan.

Dan mengucapkan kata 'semangat' tanpa suara.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang