43. Miss

275 46 5
                                    

'Amureohji anheun eolgullo
(Dengan wajah yang seolah tak terjadi apa-apa)
Anincheokhae boryeogo haedo
(Meski aku mencoba tuk berpura-pura seolah tak tahu apa-apa)
Keojyeobeorin mam sumgil su eopseo
(Aku tetap tak bisa menyembunyikan perasaanku yang terus tumbuh)'

Yang Da Il - 너만 너만 너만
(Only You)



"Jin, boleh pinjem catetan lo nggak?"

"Boleh lah Ryu, nih."

"Thank you!"

Shujin tersenyum saat gadis itu juga tersenyum ke arahnya. Dan hari ini, tepatnya pulang sekolah nanti, dia akan berkunjung ke danau bersama kakaknya, sesuai yang dijanjikan kakaknya kemarin.

Tetapi hari ini katanya lelaki itu ada pelajaran tambahan, maklum kelas 12. Dia sempat memberitahunya melalui pesan tadi. Dan menyuruhnya untuk menghubungi Mang Udin, sopir pribadi Johnny untuk menjemputnya.

Gadis itu juga bilang kepada kakaknya untuk bertemu di danau saja, jarang-jarang kan mereka pergi kesuatu tempat dengan datang terpisah seperti itu?

Biar soswit.

"Shujin! "

Gadis itu mendongakkan kepalanya menatap Koeun didepan pintu sana, "hm? "

"Dicari kak Jeno nih!" teriaknya dan juga membuat seisi kelas menatapnya.

Dia sedikit kaget, ada apa Jeno mencarinya? Tumben juga dia menghampirinya ke kelas?

Gadis itu menolehkan kepalanya ke belakang, menatap Yeri yang juga tengah menatapnya. Tanpa ekspresi.

Dia tidak enak, sahabatnya itu langsung membuang wajahnya, mengambil headseat dan memasangkan pada kedua telinganya.

"Udah itu sana ditungguin."

Koeun yang sudah ada disampingnya mencolek bahu gadis itu membuatnya perlahan berdiri dari duduknya, menghela napasnya, dan berjalan pelan menuju luar kelas.

Sesampainya disana, dia dapat melihat lelaki yang tadi katanya mencarinya itu tengah bersandar pada dinding sebelah pintu, sambil bersidekap dada. Pandangannya kedepan.

Ah, dia rindu lelaki itu.

Shujin hanya diam. Jeno yang merasa ada seseorang disampingnya lantas menoleh. Tubuhnya langsung tegap kala melihat gadis yang beberapa minggu ini sangat dia rindukan.

"Ikut kak Jeno sebentar. "

Gadis itu masih terdiam saat tangannya ditarik oleh Jeno, dia hanya mengikuti kemana lelaki itu akan membawanya pergi.

Perpustakaan.

Shujin tidak tahu kenapa lelaki itu membawanya ke sini. Perpustakaan sedang sepi, lelaki itu membawanya ke lorong yang dibatasi rak-rak menjulang tinggi, dia memilih agak pojok, jauh dari penjaga perpustakaan.

Memang ada sesuatu yang akan Jeno sampaikan, bisa dimarahi kalau pembicaraan mereka sampai pada penjaga itu.

Ya meski diapun sudah tahu, diperpustakaan dilarang berisik. Tapi lebih tidak mungkin lagi membawa gadis itu ke taman atau ke tempat lainnya, bisa dilihat orang-orang, apalagi Jaemin.

"Shujin..."

"Ngomong aja kak."

Jeno menatap mata itu, mata yang akhir-akhir ini jarang sekali dapat dilihatnya dengan jarak dekat. Kini, mereka dekat, dekat karena posisi mereka berdiri sambil berhadapan.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang