15. 'Abang-Abang Perjaka'

327 80 35
                                    

Jangan jadi pembaca gelap dong, huhu
Cukup Haechan aja yg gelap udah

Hehe, maap Chan




"Kak! Kak!"


"Eumm, maksud saya Pak."

Lelaki yang baru saja dipanggil namanya itu menoleh ke belakang, dan terlihat seorang gadis baru saja sampai dihadapannya.

Sepertinya sih tadi dia berlari untuk mengejarnya.

Ditatapnya gadis itu sambil tersenyum yang masih menunjukkan wajah bingungnya.

"Kok...bisa?"

Setelah acara perkenalan tadi, dilanjutkan pelajaran Pak Jaehyun. Karena memang ini jadwal pelajaran matematika. Dan setelah selesai, Jaehyun meninggalkan kelas yang bahkan dari awal dia perkenalan tadi sampai habis jam pembelajaran, masih banyak yang menggodanya.

Jaehyun sampai menggeleng-gelengkan kepalanya.

Dia berpikir, apa bisa seterusnya menjadi wali kelas mereka?

Belum lagi menghadapi anak satu itu, yang kalau tanya ngga pernah bermutu.

Si Haechan, yang ketololannya masyaallah banget.

Untung ada muridnya yang sudah dia kenal sebelum menjadi wali kelas dikelas ini. Ya, meski kenalnya hanya beberapa menit, dan mereka juga baru bertemu sekali.

Jaehyun tersenyum kala melihat gadis yang beberapa hari lalu itu duduk dan sedikit mengobrol dengannya. Tengah menatapnya dengan tatapan bingung.

"Saya kan udah bilang, kita bakal ketemu lagi."

Ucap Jaehyun sambil tersenyum menatap Shujin, seakan mengerti apa yang sedang gadis kecil dihadapannya ini pikirkan.

"Ya... tapi aku nggak pernah nyangka kita bakal ketemunya kayak gini."

Shujin mengangkat bahunya. Masih belum percaya bahwa lelaki yang ditemuainya beberapa hari lalu itu akan menjadi gurunya. Sekaligus guru wali kelasnya.

"Kamu ini tidak sopan, ya?"

Gadis itu mengernyitkan alisnya bingung, "maksud kamu?"

"Saya ini guru kamu, masa ngomongnya aku-kamu sih?" Jaehyun mengangkat kedua alisnya sambil bersidekap dada, tersenyum menggoda.

"Eh, iya Pak maaf." Shujin tertunduk malu mengumpat dirinya sendiri dalam hati.

"Haha, nggak usah serius gitu kali, Jin. Kamu boleh panggil saya dengan sebutan apapun, tapi saat kita diluar sekolah, kalo lagi disekolah sesuaikan, ya?"

Jaehyun tersenyum sambil mengelus puncak kepala Shujin dan membuat gadis itu ikut tersenyum juga.

Aduh, udahlah Pak, saya nggak kuat!

Heran, banyak amat yang demen ngelus puncak kepala Shujin. Emang itu kalo dielus palanya bakal keluar Chenle?

Ya, Chenle kan sering mengabulkan permohonan.

Maklum, gudang money.

"Ya sudah saya ke ruangan dulu, ya? Kamu belajar yang rajin."

"Siap Pak Jaehyun!" Shujin mengacungkan jempol tangannya sambil tersenyum, membuat Jaehyun juga ikut terkekeh kecil menatap muridnya itu.

Akhirnya sang bapak Jaehyun tercinta sudah melangkah pergi dari hadapannya. Si Shujin mah masih senyum-senyum sendiri aja disitu.

"Lo ngapain sih, Jin?"

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang