BONCHAP II (Last)

238 21 0
                                    

Ku bikin spesial Narenda family uww

Happy reading♡

.
.

Hari ini adalah hari minggu, dimana akan banyak aktifitas di dalam rumah maupun diluar rumah. Terlihat pagi ini Shujin tengah mempersiapkan masakannya di meja makan, sendiri, Ryu dia suruh untuk menjaga adiknya saja di kamarnya, takut nanti gadis kecil itu terbangun dan tidak menemukan siapa-siapa. Yang pasti akan menangis kencang.

Jaemin bersama dengan kedua putra kembarnya tengah jogging kecil-kecilan di sekitar komplek perumahan mereka. Itu rutinitas sejak dulu jika weekend.

Sebenarnya Jaemin agak malas jogging dengan Jello dan Jillo.

Kenapa?

Karena mereka itu tidak lari, tapi terkesan jalan. Iya sih jogging kan lari kecil-kecilan, tapi kaki Jaemin kan panjang, jika dibandingkan dengan mereka yang jalan sudah pasti lebih cepat Jaemin, apalagi kaki mereka pendek, dan jalannya memang seperti siput.

Tidak hanya jalan, sepanjang jalan saja Jello dan Jillo mengobrol, entah sesuatu percakapan seperti apa, Jaemin-pun tidak tahu. Pembicaraan mereka tidak bisa di mengerti. Dan itu membuat Jaemin ingin sekali melempar mereka ke rawa-rawa.

"Jello, Jillo, ayolah jangan ngobrol terus, nanti sampenya lama."

Mereka jika jogging memang hanya sampai danau kecil buatan disana, masih di daerah komplek perumahan mereka. Danau kecil yang dekat dengan jalanan, jadi tidak perlu masuk ke hutan atau kemana untuk bisa melihat danau kecil buatan ini.

Terkadang, Jello Jillo bermain sebentar disana. Banyak kursi panjang juga, dan danaunya pun terdapat berbagai macam ikan, apalagi dengan airnya yang jernih, semakin membuat ikan-ikan itu tampak sedang berenang kesana kemari. Untung kedua anak kembar itu tidak susah untuk diajak pulang.

"Ayah cerewet ah, Jello 'kan lagi cerita tentang mba-mba tukang jamu yang sering keliling lewat depan rumah itu."

Jaemin mengernyitkan alisnya, lalu menghela napasnya berat.

"Bener, Yah! Kemarin Bang Jello abis godain mba-mba jamu itu. Iyakan, Bang?"

"Iya dong! Mba-nya salting sama Jello."

Jaemin memutar kedua bola matanya. Benar-benar minta dilempar ke kandang buaya kedua anaknya itu. Kecil-kecil sudah main goda-goda orang dewasa. Ajaran Haechan nih udah pasti. Besok-besok, kalau Haechan main ke rumahnya, dia mau pasang tegangan listrik di gerbang rumahnya.

"Besok mau Jello ajak kencan ah~!"

"IKUT YA BANG!!"

"JILLO JANGAN TERIAK DI KUPING ABANG DONG!"

"JILLO NGGAK SENGAJA!"

"IHH KOK DI ULANGIN LAGI SIH!!"

"IYA MAAF!!"

"Sayang—"

"AYAH DIEM DEH!!"

Jaemin membulatkan kedua matanya saat kedua anak kembarnya itu berteriak seperti itu kepadanya. Heh durhaka kau pada bapakmu yang tampan badai ini nak!

Melihat sang Ayah yang melotot kepada mereka tak membuat kedua bocah kembar itu takut dan diam. Mereka malah sekarang melanjutkan perdebatan mereka. Jaemin hanya mampu memasang wajah tertekannya.

"Jello, Jillo, ke laut merah yuk? Ayah mau nenggelemin kalian."

.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang