74. Here again

201 43 12
                                    

Di lapangan ini suasana sangatlah panas, meskipun masih pagi tapi bagi gadis yang sejak tadi berlari memutari lapangan ini terasa sangat panas.

'Lima puteran lagi.'

'Semangat Shujin!'

Gadis itu masih berlari sekuat tenaga, meskipun larinya memang lambat. Pernapasanya semakin menipis. Dadanya mulai terasa sakit. Dia tidak boleh lelah.

"Shujin!"

Dia menoleh ke belakang, menatap lelaki yang tengah tersenyum sangat manis kepadanya. Lelaki itu melambaikan tangannya, menyuruhnya untuk mendekat. Sementara tangan satunya lagi terlihat memegang sebotol air minum.

"Ada apa, pak?"

Gadis itu mendekat, mengatur napasnya yang masih terengah-engah. Lalu menatap tangan itu yang mengulurkan sebuah botol.

"Istirahat dulu, nih minum."

Shujin mendongak, memasang wajah memelas kepada lelaki ber jas dihadapannya ini.

"Pak, kalo Shujin berhenti nanti dimarahin..."

"Udah, itu urusan saya nanti."

Dia berpikir sejenak lalu menerima botol air itu, melangkah untuk duduk disalah satu kursi disana, ketika lelaki itu juga menyuruhnya tadi.

"Kok bisa lari-lari gitu? Udah selesai kan pelajaran olahraganya?"

Gadis itu menatap kembali kepada lelaki yang sekarang duduk disampingnya, setelah tadi meneguk dengan cepat air yang tadi lelaki itu berikan kepadanya, sampai dia juga sedikir terbatuk.

"Pelan-pelan dong Shujin.."

Lelaki itu penepuk pelan punggung Shujin, "dihukum pak, pas penilaian lari tadi katanya saya nyandung kaki Ryu, padahal mah dia jatuh sendiri."

Lelaki itu tersenyum tipis. Gadis itu sudah begitu banyak menanggung beban masalah, kalau jadi dia, sepertinya dia saja belum tentu kuat.

Dituduh membunuh orang, hey, pembunuhan bukanlah hal yang bisa dilihat dengan sebelah mata! Gadis itu bisa saja dibawa ke kantor polisi jika berita itu memang benar.

Dan kalau foto di madding itu juga dia biarkan disana.

Ya, dialah yang mengambil foto di madding itu, merobeknya, dan membuangnya, sehingga berita itu tidak sampai pada guru-guru disini. Dia juga bersyukur, tidak ada murid yang melaporkan hal itu ke guru, maupun ke polisi.

Lagi, gadis itu dituduh mencuri soal dan kunci jawaban tes bahasa inggris.

Lagi-lagi dia tidak habis pikir. Siapa yang tega memfitnah gadis baik seperti Shujin ini?

Ya, meski dia juga baru disini, baru juga belum lama mengenal gadis itu.

Tetapi dia yakin, gadis itu tidak akan pernah melakukan hal semacam itu.

"Pak Jaehyun memang nggak sibuk?"

Lelaki itu terkesiap, lalu kembali tersenyum manis, "santai aja, bentar lagi juga sekolah bubar. Males ke ruang guru, isinya tua-tua semua, mending disini sama kamu."

Mendengar itu, membuat Shujin memutarkan kedua bola matanya, dia lalu menutup kembali botol air yang sejak tadi mampu menyejukkan tenggorokannya.

"Kamu yang sabar ya, saya akan bantu semampu saya.."

Gadis itu mendongak, "makasih pak, masih mau peduli sama saya. Shujin bersyukur orang-orang yang Shujin sayang masih percaya sama Shujin." Dia tersenyum.

"Ah, berarti kamu sayang sama saya dong?"

Dia menoleh lagi, "heih?" mengerutkan keningnya menatap Jaehyun, "ya, kamu bilang orang-orang yang kamu sayang masih percaya sama kamu, saya juga percaya, berarti kamu sayang sama saya, iya kan?"

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang