32. Renjun | Yeri

267 52 8
                                    

"Belajar yang rajin ya?"

Shujin mengangguk ketika tangan itu mengelus kepalanya lembut.

Saat ini kakak beradik itu tengah berada didepan kelas XI IPA 2. Seperti rutinitas biasa, sang kakak akan mengantarkan adiknya itu dulu ke kelasnya, lalu tak lupa usapan lembut dan kecupan singkat dikepalanya.

Rutinitas yang beberapa hari ini hilang. Jaemin rindu itu.

"Siap kapten!" Mereka berdua sama-sama terkekeh.

"Pagi Shujin!"

Kedua orang itu menoleh dan menatap pemilik dari suara yang baru saja menyapa mereka. Dia juga sepertinya baru saja berangkat.

"Hay, kak Renjun!!"

Jaemin mengernyitkan alisnya menatap Renjun yang sedang tersenyum manis kepada adiknya, dan adiknya yang terlihat sangat senang.

Sejak kapan adiknya sedekat itu dengan Renjun?

"Eh, Jaem, ke kelas bareng?"

Renjun mengalihkan pandangannya ke arah Jaemin yang sedang menatapnya. Dia hanya mengangguk lalu menatap adiknya.

"Mas ke kelas dulu, ya?"

Jaemin tersenyum. Dia melangkahkan kakinya setelah mendapat anggukan dari sang adik.

"Dah, Shujin!"

"Dah, kak Renjun!"

Lelaki itu menatap sahabatnya intens yang ada disampingnya saat mereka kini sudah berjalan jauh dari kelas Shujin.

"Sejak kapan lo deket sama adek gue?"

Renjun menoleh ke arah Jaemin, menatapnya bingung. Tidak seperti biasanya sahabatnya itu bertanya seperti itu kepadanya.

"Emang kenapa, Jaem?"

"Ya gue tanya aja.."

"Ya.. gue suka aja deket sama adek lo. Dia tuh lucu, polos, ceria anaknya. Dan, cantik."

Jaemin kembali menatap lelaki itu. Kali ini dia menghentikan langkahnya membuat Renjun juga ikut menghentikan langkahnya sambil mengernyitkan alisnya menatap sahabatnya itu.

"Jangan bilang lo suka sama adek gue?"

"Eumm. Ya... maybe?" Jawabnya singkat sambil mengangkat bahunya sedikit.

"Kenapa, Jaem? Lo cemburu?"

Renjun yang merasakan sahabatnya diam saja lalu kembali bertanya seperti itu. Yang ditanya hanya mendongakkan wajahnya menatapnya dengan wajah gugup.

"Y-ya.. Enggak lah. Awas aja lo nyakitin adek gue!"

Renjun menatap lelaki itu curiga, "omongan lo tuh lebih terdengar seperti 'iya gue cemburu' Jaem."

"A-apasih! Ayok ke kelas, ntar keburu bell."

Jaemin melangkah mendahului Renjun dibelakang, sedangkan si kalem Renjun hanya tersenyum menatap kepergian sahabatnya.

Lelaki itu resah sendiri, kenapa sahabat-sahabatnya akhir-akhir ini jadi sedekat ini dengan adiknya?

Bukan dekat seperti sejak mereka kenal, dekat ini ya... Semakin dekat.

Itu saja menurut Jaemin.

Jaemin khawatir akan itu.

'Kalo gue suka sama adek lo kenapa? Gue ngerasa lo nggak rela kalo Shujin deket sama siapapun. Terus gimana sama lo yang suka sama Mina?'












[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang