93. Ryujin Airy Leenea

172 23 7
                                    

Hanya satu yang ku inginkan dan selalu kuinginkan
Bahkan jika aku tersakiti dan tersakiti lagi
Sekali saja
Walau aku terhempas dan terhempas lagi
Walaupun air mata ini tak mengering
Dapatkah kita kembali seperti awal saat pertama?
Perjumpaan kita saat itu, waktu itu
Terkadang aku menyesali saat itu
Namun perasaan merindukanmu ini

Taeyeon - And One




Siang menjelang sore ini dihabiskan Yeri, Somi, Jeno dan Haechan untuk mengunjungi sahabatnya dirumah sakit.

Ternyata disana juga sudah ada Jisoo, Jaemin dan juga Mark. Mereka tengah duduk sambil ada yang memainkan ponsel mereka, ada yang sekadar bercerita atau apapun.

"Jaem, gimana keadaan bebeb gue?"

Yang ditanya pun menolehkan kepalanya ke sumber suara. Menatap Haechan sambil tersenyum tipis.

"Ya gitu Chan, masih sama." lirihnya sambil menatap adiknya.

"Yang sabar ya Kak, Shujin orangnya kuat kok."

Jaemin tersenyum tipis ke arah Yeri dan mengangguk kecil. Menolehkan kepalanya lagi untuk memandang adiknya yang masih tertidur damai.

Jisoo, masih dengan pikirannya. Dia benar-benar kepikiran dengan apa yang dia dan Wendy bicarakan tadi siang. Apa Shujin akan meninggalkannya? Apa Wendy akan mengambil Shujin darinya?

Tapi, dia tidak boleh egois.

Wendy adalah Ibu kandungnya, dia tahu bagaimana perasaan wanita itu, dia sangat tahu. Berpisah dengan anaknya selama 16 tahun ini, dan mengira kalau anaknya sudah meninggal, lalu tahu ternyata putri cantiknya masih hidup, masih sehat sampai sekarang.

Ah, tidak sepenuhnya sehat. Jisoo tersenyum tipis.

Sudah pasti wanita itu ingin sekali memeluk putrinya lagi, menyentuh putrinya lagi, yang selama ini hilang dan jauh dari jangkauannya.

Dia juga belum bercerita kepada siapa-siapa, belum Johnny, Mark, maupun Jaemin.

Pantas saja, Taeyong sejak pertama bertemu dengan Shujin, pria itu langsung menyayanginya, memperlakukannya dengan baik saat gadis itu main ke rumahnya. Jadi ini yang Taeyong maksud?

Taeyong juga tidak langsung bilang kepada Shujin karena ada alasannya, gadis itu juga punya keluarga, keluarga yang menemukannya, yang sangat menyayanginya juga.

Dia mengerti bagaimana sedihnya bila dia tahu, kalau dia bukan anak kandung kedua orang tuanya. Atau kedua orang tuanya tahu, kalau orang tua kandungnya saat-saat ini sangat dekat dengan anaknya. Taeyong tahu.

Meskipun dia juga sangat ingin gadis itu kembali kepada keluarganya. Namun akhirnya, sampai dia menutup mata, dia masih belum bisa melihat kehadiran putri cantiknya itu di keluarganya.

Kembali lagi di suasana ruangan ini.

Kelopak mata itu, kelopak mata itu bergerak perlahan terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Mengedipkan nya beberapa kali untuk memperjelas pandangannya yang masih sedikit kabur.

Melihat itu, lelaki di sampingnya sontak melebarkan matanya dan lebih mendekat ke arah adiknya. Menggenggam tangannya erat.

"Dek? Dek? Kamu bangun?"

Ucapan Jaemin yang sedikit keras itu membuat semua yang ada di ruangan ini terkaget dan mendekat ke ranjang.

Shujin, akhirnya membuka matanya setelah tiga minggu lebih lamanya. Gadis itu akhirnya terbangun.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang