54. Angel's heart

230 34 4
                                    

"Kita...sampai disini aja, ya?"

Deg.

Kata itu. Kata yang mampu membuat gadis berambut pendek itu melebarkan kedua bola matanya.

Ada apa dengan Renjun? Hubungannya selama ini baik-baik saja? Hubungannya bahkan belum genap satu minggu, tetapi kenapa lelaki itu mengakhiri hubungannya?

Eh, bukankah seharusnya dia senang? Dia kan mencintai kakaknya sendiri? Dia juga mencintai Jeno?

Tanpa sadar mata gadis itu memanas. Meskipun dia tidak mencintai Renjun, tetapi ada rasa nyaman sedikit yang terselip dihatinya. Dia benar-benar tidak ingin menyakiti hati lelaki itu. Meski sekarang semua sudah terjadi.

Perlakuan lelaki itu saat mereka belum berpacaran sampai berpacaran, memang membuat Shujin selalu nyaman. Sangat nyaman.

Jika boleh jujur, dia merasa ada yang aneh dengan hatinya ketika diputuskan oleh lelaki yang ada dihadapannya saat ini.

"Hey, please jangan nangis..."

"Kita masih bisa jadi temen, kita masih bisa jadi sahabat, kayak dulu. Iya, kan?"

Renjun tersenyum mengusap pipi gadis itu lembut seperti tidak ada beban dihatinya.

Oh, benar-benar manusia yang baik.

Malaikat tanpa sayap benar adanya.

Setelah dia melihat bundanya sebagai malaikat tak bersayapnya. Kini dia bisa melihat lelaki dihadapannya ini juga menjadi sosok malaikat tak bersayapnya.

"Shujin bisa anggep kak Renjun kakak, dan kak Renjun akan dengan senang hati menganggap Shujin sebagai adiknya kakak."

Bahkan sekarang senyuman itu masih ada, senyuman yang tidak pernah absen lelaki itu tunjukkan kepadanya, kepadanya yang sudah benar-benar menghancurkan hatinya.

Gadis itu menatap mata Renjun dalam. Kedua bola mata itu menyiratkan kesakitan, dia tahu.

Shujin tahu Renjun berbohong.

Tapi Renjun lebih dulu tahu kebohongan Shujin. Semua, semua kebohonganmu wahai saudara Shujin.

"Tapi kenapa, kak?"

Renjun tersenyum hangat, "nggak papa, kak Renjun rasa lebih baik kita sahabatan aja."

Gadis itu mengangguk pelan, membuatnya kembali tersenyum, lalu merengkuh tubuh itu kedalam dekapannya.

Shujin tidak berontak, dan kedua tangannya malah terangkat untuk membalas pelukan lelaki itu, memejamkan matanya dan menenggelamkan wajahnya pada pundak itu, mencium aroma parfum Renjun yang membuatnya nyaman.

Mereka melepaskan pelukan lama mereka dan saling memandang lagi.

"Kak Renjun tau kamu sayang sama Jaemin."

Gadis itu mengernyitkan alisnya, "ya sesama saudara harus saling sayang, kan?"

Renjun menggeleng, "Jaemin? Jeno?,"

"cinta?" lanjutnya tersenyum tipis.

Gadis itu terdiam. Pandangannya beralih kepada Renjun yang masih saja tersenyum ke arahnya. Jadi ini alasan lelaki itu memutuskannya? Karena lelaki itu tahu bahwa dia mencintai kakaknya? Dan juga Jeno?

"Udah, kak Renjun nggak papa kok. Makasih buat semuanya..."

Shujin meringis mendengar ucapan itu. Terbuat dari apa hatinya? Rela membiarkan hati kekasihnya, ehm ralat, mantan kekasihnya untuk orang lain? Kakaknya, Jeno, yang bahkan semua itu sahabat Renjun sendiri.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang