91. You Deserve It

148 23 8
                                    

Suasana kantin cukup ramai. Seperti biasa, satu meja kantin terisi dengan gerombolan anak 11 IPA 2 ditambah Lami.

Yeri dan Somi memang tadi agak telat pergi ke kantinnya, namun saat sudah di kantin gerombolan sahabatnya sudah mengosongkan tempat untuk mereka.

"Eh lo tau nggak—"

"Kagak."

"Ck, elah Som, gue belom selese ngomong keles!"

"Ya b aja dong serpihan dosa!"

"Elo gentong air!"

"Apa lo sedotan!"

"Lo sempak nya naruto!"

"Elo daki siluman!"

"L—"

"Apaan sih kalian!"

Sontak Chenle dan Somi menoleh ke sumber suara, suara Yeri yang membentak mereka berdua membuat mereka seketika diam.

"Nggak berfaedah lo berdua."

"Ya lagian, gue mau ngomong main potong aja tuh gentong minyak."

"Heh! Lo tuh siluman!"

"Lo—"

"Ck, udah deh, lo mau ngomong apaan, Le?"

Haechan segera melerai perdebatan mereka sebelum menjadi semakin panjang. Entah, lelaki itu sekarang jadi sedikit dewasa, tidak seperti dulu yang petakilan dan jail nya minta ampun.

Mungkin, semenjak sahabatnya, Shujin, terbaring lemah di rumah sakit seperti itu, dan tidak menunjukkan perubahan walau sudah berminggu-minggu itu, membuatnya juga merasakan sakit, dan jadi lebih tidak banyak ngomong.

Tetapi kadang ada juga saat-saat dimana dia mengeluarkan tingkah nggak ada akhlaknya. Mungkin sekarang, dia jadi lebih memahami situasi saja. Mana yang bercanda, mana yang serius.

"Nggak jadi ah, udah ngambek gue, nggak mood."

"Yeu, gaya-gaya an lo!"

"Suka-suka sultan dong, kok lo nyolot si!"

"Elu yang nyolot ya!"

"Udah napa diem."

Jisung yang sudah geram, dengan santainya memasukkan sendok kecil berisi sambal ke dalam mulut Chenle yang tengah mangap lebar tadi. Seketika itu membuat raut wajahnya berubah.

"Sung! Pedes Sung! Panas huwaa!! Jahat lo!!"

Chenle malah menjerit semakin kencang, membuat semua perhatian warga kantin tertuju kepadanya. Ya, tahu sendiri suaranya sangat menggelegar.

Dengan cepat, dia mengambil minuman terdekatnya dan diminumnya banyak-banyak. Itu jus milik Somi.

"Hih! Lele! Punya gue!!"

Gadis itu berusaha menarik gelas jus nya, namun tidak berhasil karena jus nya hampir habis diraup oleh Chenle.

"Pelan-pelan sih, Kak."

Kekeh Lami melihat kelakuan kakak kelasnya itu. Yang lainnya malah tertawa, sepertinya perang dunia ke sebelas akan segera datang antara Somi dan Chenle.

"Oh ya, lo mau jus nggak, beb?"

Haechan menoleh ke samping kanannya, karena dia duduk di paling pojok. Mereka memberhentikan tawa mereka melihat lelaki itu yang berbicara seperti tadi, senyumannya juga luntur kala melihat tidak ada siapa-siapa disampingnya.

Lelaki itu teringat, dulu dia pernah membelikan jus sahabatnya itu waktu sehabis olahraga. Jus dengan penuh cinta katanya.

Raut wajah mereka pun seketika menjadi sendu. Tidak adanya kehadiran gadis itu di samping mereka beberapa minggu ini, memang membuat mereka sangat merindukan gadis itu.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang