102. Say Goodbye

192 22 12
                                    

Mari siapkan tisu yaa. Jan tisu toilet tapi:D

Happy reading♡


Hari ini akhirnya Shujin diperbolehkan pulang ke rumah. Tiga hari setelah gadis itu siuman, dia di perbolehkan pulang. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih hampir dua bulan di rumah sakit, akhirnya gadis itu kini dapat menghirup lagi udara rumah dan kamarnya.

Gadis itu pulang ke rumah Johnny, karena memang barang-barangnya masih berada disana. Wendy pun tak mempermasalahkan itu.

Tidak ada sahabat-sahabatnya yang mengantarkan Shujin pulang, karena ini memang jam sekolah.

Tidak ada Jeno juga yang selama ini selalu di sampingnya.

Shujin merebahkan tubuhnya di ranjang tempat tidurnya. Huft, sungguh dia merindukan suasana kamarnya.

Kamar yang menjadi saksi ketika dia dan Jaemin nonton drakor bersama, saksi ketika dia sakit karena di kecewakan Jaemin, saksi ketika dia menangis, menyendiri disini jika ada masalah, lalu saksi-saksi lainnya yang pastinya masih banyak lagi.

Dan suatu saat akan menjadi sebuah kenangan yang akan di rindukan.

Setiap pagi, Shujin selalu mengecek ponselnya, berharap ada balasan dari Ryu maupun Jaemin. Wendy kemarin bilang bahwa Ryu memang sedang sangat sibuk dengan tugas-tugas barunya.

Ryu menghubungi Wendy mengapa tidak kepadanya?

Jaemin juga. Apa lelaki itu menjaga oma siang dan malam sehingga tidak ada waktu untuk membalas pesannya?

"Adek! Ayo makan dulu sayang!"

Teriakan Jisoo dari bawah membuat gadis itu mengubah posisinya menjadi duduk.

"Iya bundaaaa!"

Shujin segera keluar dari kamarnya untuk menuju meja makan. Saat melewati kamar di sampingnya, dia pun membuka pintu itu.

"Mas Nana ayo makan!"

Gadis itu terdiam.

"Oh iya, mas kan nggak ada disini."

Senyumnya yang tadi mengembang luntur seketika.

Shujin menghembuskan napasnya panjang lalu menutup pintu itu kembali dan berjalan menuruni anak tangga.

"Sepi nggak ada mas, biasanya kita rebutan lauk."

Jisoo lantas menatap wajah gadis itu yang kini terlihat lemas. Wanita itu menatap suaminya dan adiknya bergantian.

"Kangen mas Nana, Bun ...."

"Iya adek, nanti juga mas pulang. Yuk terusin makannya?"

Mark hanya menatap sendu Shujin di hadapannya. Entah kenapa hatinya ikut merasa sesak.

Dia tidak tahu akan seperti apa gadis itu bila tahu semuanya.












Pagi ini Shujin di suruh bersiap-siap oleh Jisoo. Katanya wanita itu akan membawanya untuk berziarah ke makam kakeknya. Ayah dari Jisoo.

Memang terhitung sudah lama terakhir kali keluarga itu mengunjungi almarhum kakek mereka.

"Sudah adek?"

Gadis itu menolehkan kepalanya yang tadi sedang bercermin dan menatap Jisoo di sana. Dia hanya menganggukkan kepalanya dan mendekat ke sana.

Di mobil ini ada Johnny, Jisoo, Wendy dan juga Mark. Sempat bertanya tadi, kenapa oma nya itu tidak ikut. Tapi dia lupa lagi, wanita itu kan sedang sakit. Kalau tidak sedang sakit juga pasti Jaemin ada disini saat ini.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang