64. She is two-faced

220 37 7
                                    

'Ku kira kita akan selamanya. Tetapi ternyata, kau sendiri yang membuat ini menjadi sesaat'






Shujin melangkah menuju kelasnya, dan dia bertemu dengan Haechan didepan kelas, katanya guru yang mengajar mereka belum masuk. Dia mengangguk dan berterima kasih karena sudah membawakan kotak bekalnya ke kelas juga.

Dia akhirnya bergabung dengan lelaki itu, duduk dikursi panjang yang terdapat didepan kelas mereka. Yang pasti Haechan tengah sendiri, tidak ada Jisung dan Chenle.

"Udah ilang sakitnya?"

Gadis itu menoleh, "udah, Chan."

"Sakit apa sih, beb?"

"Kata bunda kecapekan aja kok." Dia mengangkat bahunya pelan dan tersenyum, "kalo ada apa-apa, cerita lah sama mamas Echan yang ganteng tiada tara, budiman aja, karena bukan tara budiman,"

Hah?

Shujin yang langsung mengerti perkataan Haechan tertawa sudah, lelaki itu bisa saja, bisa saja membuat hatinya menghangat.

"ya, meskipun gue kadang ngga bisa mikir juga, tapi seenggaknya perasaan lo lebih enteng. Ya nggak?" lanjutnya tersenyum dan menaik turunkan kedua alisnya, membuatnya terkekeh.

"Makasih ya, Chan. Gue nggak tau mau ketawa sama siapa lagi kalo lo juga ngejauhin gue..."

"Halah, mereka aja tuh yang kekanakan, belum tau kejadian yang sebenernya gimana udah main benci sama lo gitu aja, payah, cemen, nggak ngotak. Mending Echan, meskipun nggak punya otak tapi selalu berpikir jernih."

Shujin memutar bola matanya sambil menahan tawanya, mana pernah dia berpikir jernih? Emang otak penuh maksiat itu udah di laundry apa sampe jadi bersih jernih?

"Haha, iya deh iya, makasih."

Gadis itu menggelengkan kepalanya, lalu merogoh ponsel yang ada pada saku rok seragam sekolahnya. Iseng-iseng membuka Instagram. Lagian kalau masuk kelaspun, tidak ada yang mau mengobrol dengannya.

Hatinya masih benar-benar penasaran, siapa sebenarnya yang melakukan itu padanya.

Oke, dua nama sudah tersimpan di otaknya.

Ryu.

Dan Yeri.

Ryu, atas dasar apa dia melakukan ini? Memfitnahnya? Dia suka sama kakaknya? Oke. Tapi sampai memfitnahnya begitu dan menjatuhkan namanya seperti itu untuk apa?

Dia sahabat baiknya. Sahabat paling dekat dengannya diantara Yeri dan Somi.

Lalu.

Yeri, dia masih membencinya karena Jeno. Apa mungkin dia melakukan hal seperti itu? Masih dendam kepadanya? Tapi waktu pagi-pagi sekolah ramai akibat foto itu, katanya gadis itu akan meminta maaf kepadanya, berbaikan dengannya.

Lalu ini bagaimana? Kenapa jadi serumit ini?

Untung kertas di madding itu sudah tidak ada lagi pas hari siangnya, entahlah, siapa yang membuangnya. Dan dia juga heran, kenapa masalah besar seperti ini pihak guru sedari kemarin diam saja? Tidak ada yang tahu?

Ya, Shujin bersyukur memang sekolah tidak mengangkat kasus ini.

Hey, tapi sekali lagi, bukan dia yang melakukan itu! Dia harus tegakkan kepala kalau memang tidak salah. Tidak perlu takut.

Ah, Renjun...

Gadis itu terkekeh saat melihat postingan salah satu sahabatnya di Instagram itu, Somi. Dia berfoto dengan Yeri dengan wajah yang, ah, sulit diartikan.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang