31. Together again

280 52 12
                                    

'Terus seperti ini ya? Saat memelukmu, membuatku semakin yakin bahwa aku benar-benar menyayangimu.'




Jaemin tersenyum memandang ponselnya. Dia baru saja chat dengan gadis yang beberapa hari ini dekat dan menarik perhatiannya. Gadis cantik dan juga lembut. Dia menyukai gadis lembut.

"Dasar."

Lelaki itu terkekeh saat Mina tidak membalas lagi chat nya. Dia tahu, pasti gadis itu sekarang sedang blushing disana. Siapa sih yang mampu menolak pesona seorang Jaemin Narendra?

"Lo itu cewek yang baik, Na. Entah gimana gue meyakinkan hati gue sendiri, kalau gue, mulai suka sama lo."

Jaemin masih tersenyum, saat ini dia memandang foto gadis itu yang diambilnya candid saat dikelas waktu itu.

Di foto itu, terlihat Mina sedang tersenyum memandang novel yang dia baca. Mungkin tidak menyadari bahwa Jaemin yang berada disampingnya itu memfotonya.

Tok Tok.

"Mas?"

Suara pintu yang terbuka itu membuyarkan Jaemin yang tadi tengah tersenyum-senyum sendiri , terlihat Bundanya sedikit menyembulkan kepalanya dari setengah pintu yang terbuka.

Lelaki itu yang melihatnya langsung bangkit dan menghampiri Jisoo.

"Iya, Bun?"

"Kamu lagi apa?"

"Tadi iseng main game aja Bun, hehe."

"Oh gitu.."

Jaemin hanya mengangguk lalu menatap Bundanya yang sudah rapi. Karena pakaian yang Jisoo pakai sekarang berbeda dengan pakaian yang bundanya pakai tadi sore.

"Bunda mau kemana?"

"Oh iya ini, Bunda mau kerumah temen lama Ayah sebentar. Kamu dirumah ya sama adek?"

"Emang rumah temen Ayah dimana?"

"Di sekitaran Bandung, kok." lelaki itu kembali mengangguk.

"Oh iya, jangan lupa tengokin adek kamu itu dikamarnya. Kamu tau kan kalo dia penakut?"

"Hehe, siap Bun."

"Yaudah, Bunda mau nyamperin Ayah dulu, sambil pamitan sama adek kamu. Ganti bajunya lama banget Ayahmu itu, kek mau nikahan aja heran."

"Haha, Ayah mah.. Yaudah Bunda hati-hati ya. Mas mau terusin main game nya."

"Kamu itu, main game terus. Belajar oke ganteng?"

Jisoo mengusap rambut anak lelakinya lembut membuat lelaki itu hanya tersenyum malu.

"Hehe, iya Bun nanti belajar kok."

"Yaudah, Bunda tutup lagi ya pintunya."

Jaemin mengangguk menatap kepergian Bundanya. Setelah pintu itu tertutup, dia lalu melangkah ke kasur lagi, melanjutkan permainannya yang sempat tertunda itu.

Sudah sepuluh menit Jaemin bermain game nya hingga dia merasa bosan.

"Hati-hati Bunda! Hati-hati suaminya Bunda!"

Samar-samar dia mendengar suara itu dari luar kamarnya. Dia terkekeh. Dia tahu itu suara adiknya. Suara yang sangat cempreng menurutnya.

Dia bangkit dari kasurnya berniat ingin keluar untuk menonton tv.

Baru saja beberapa langkah kaki panjangnya menapaki lantai, lampu mati. Semuanya gelap. Dan beberapa detik kemudian dia mendengar suara yang menyerukan namanya.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang