44. Dating?

275 51 6
                                    

Jaemin memarkirkan mobilnya digarasi rumah, setelah tadi dia mengantarkan Mina terlebih dahulu. Lelaki itu memasuki rumah dengan tergesa dan membuka pintu dengan tidak santai.

"Astaughfirullah mas, bikin Bunda kaget aja!"

"Maaf Bun, emm assalamualaikum. Adek mana?"

"Waalaikumssalam, adekmu ada dikamar."

Setelah mendapat jawaban dari wanita cantik yang mengikat setengah rambutnya itu, Jaemin langsung melangkahkan kakinya menuju lantai atas, ke kamar adiknya.

Dibukanya pintu itu, dan dia bisa langsung melihat adiknya sedang berdiri membelakanginya. Dia berdiri di balkon sambil memandang keluar.

"Dek?"

Gadis itu membalikkan tubuhnya menatapnya.

"Kamu jadi ke danau?"

Shujin tersenyum.

"Nungguin mas lama?"

"Adek langsung pulang kok mas, sepuluh menit mas nggak dateng adek langsung pulang." Ucapnya tersenyum lagi lalu menghampiri kakaknya.

"Syukurlah, mas kira kamu nungguin mas lama."

Shujin hanya tersenyum tipis menatap Jaemin yang tengah tersenyum begitu manis kearahnya.

"Maaf ya, mas ada urusan tadi, jadinya pulang telat."

Gadis itu mengangguk, "Nggak papa, kan bisa lain waktu."

Ah, adiknya ini sangat pengertian sekali kepadanya. Hal itu membuat Jaemin tersenyum lalu mengecup singkat kening adiknya.

"Yaudah, besok-besok kita kesana lagi ya? "

"Mas mau mandi dulu." Shujin mengangguk lalu setelah kakaknya keluar dari kamaranya dia melunturkan senyumnya sambil memejamkan matanya.




'Nggak usah janji mas kalau nggak bisa nepatin.'

















Adiknya kembali mendiaminya. Entah karena apa Jaemin tidak tahu.

Padahal waktu ditanya yang soal menunggu lama atau tidak waktu didanau, gadis itu menjawab langsung pulang, dan tidak ada kemarahan saat adiknya itu berkata seperti itu kepadanya.

Tapi kenapa adiknya itu kembali mendiaminya? Apa ada kesalahan lain yang diperbuatnya?

Tapi setelah satu fakta yang dia dapatkan dari Bundanya tanpa sepengetahuan adiknya, dapat menjawab semua pertanyaan itu.

Bahwa, adiknya baru pulang beberapa menit sebelum dia pulang kerumah.

Itu berarti gadis itu menunggu sangat lama dong di danau?

Adiknya membohonginya, dan dia semakin merasa bersalah akan itu.

Berangkat sekolah tadipun gadis itu hanya sesekali tersenyum tipis menanggapi ucapan Jaemin, saat lelaki itu bertanya atau bercerita dengannya. Sampai dikelas saat ini dirinya masih merasa lemas.

"Shujin! Shujin! Astaga lo udah tau belom?! Heboh heboh heboh!!!!"

"Apasih, Ryu?" Dia menoleh ke samping menatap sahabatnya yang baru saja memasuki kelas.

"Kak Jaemin! Kak Jaemin! Dia kok udah jadian sama Mina sih?!"

Deg

Tubuhnya mematung, dadanya sesak mendengar itu. Kapan kakaknya jadian dengan Mina? Kok dirinya tidak tahu?

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang