100. Opened Her Eyes

140 20 11
                                    

Hari ke-8.

Jeno memasuki kamar rawat Shujin dengan senyumannya. Seperti biasa, senyuman itu tidak pernah lupa dia tunjukkan.

"Assalamualaikum, Bunda."

Wanita itu menoleh, "waalaikumssalam, Jen."

Jeno menaruh paper bag berisikan makanan ke meja di depan sofa, lalu menyalimi Jisoo yang memang tengah duduk disana.

"Bunda belum makan, 'kan? Jeno bawain makanan buat Bunda."

Jisoo menoleh menatap paper bag yang lelaki itu bawa tadi, dia lalu tersenyum, "yaampun ... Makasih ya, Jen?"

Jeno juga tersenyum begitu manisnya, "keadaan Oma gimana, Bun? Udah baikan?"

"Alhamdulillah udah. Udah sehat lagi, jadi Bunda udah bisa disini lagi jagain Shujin."

Yoona sudah kembali sehat, tetapi beliau masih dilarang Jisoo untuk berkunjung ke rumah sakit. Nanti saja, kata Jisoo, setelah Ibunya itu sudah benar-benar membaik.

Jisoo juga sebenarnya sudah mengatakan kepada Jeno, jika dia sudah bisa full menemani Shujin di rumah sakit, yang berarti lelaki itu juga tidak perlu setiap hari ke rumah sakit.

Wanita itu hanya tidak mau merepotkan Jeno, tetapi kembali lagi, Jeno tetap keras kepala. Dia masih datang setiap hari untuk menemani Shujin, kadang sampai malam.

"Jeno ke Shujin dulu ya, Bun?"

Setelah mendapat anggukan dari wanita itu, kakinya melangkah mendekati ranjang disana. Tersenyum dan mulai duduk dikursi.

"Halo, Shujin? Kak Jeno dateng lagi."


Hari ke-10

"Hay, Shujin? Kak Jeno bawain apa nih buat kamu?"

Jeno tersenyum dan meletakkan boneka berwarna putih itu, meletakannya dan menyenderkannya di kepala ranjang. Tepatnya di atas bantal dan di atas kepala gadis itu.

Boneka Ice Baer.

Terlihat disamping boneka yang baru saja lelaki itu letakkan tadi, terdapat dua boneka lainnya, yang tidak lain adalah boneka Grizzly dan Panda.

Itu semua juga Jeno yang membeli.

"Bunda tadi pamit sebentar, kamu disini sama Kak Jeno ya?"



Hari ke-12

"Halo, Shujin. Kak Jeno baru pulang sekolah, maaf ya telat?"

Memang, hari ini Jeno sedikit sore sampai di rumah sakit, ada pelajaran tambahan. Dia saja buru-buru langsung ke rumah sakit, bahkan tidak pulang ke rumah dulu.

"Jeno, seharusnya kamu pulang ke rumah dulu."

"Hehe, nggak papa, Bunda. Jeno udah bawa baju kok, nanti mandi disini aja."

Jisoo tersenyum, wanita itu memandang Jeno yang kini sudah duduk dikursi samping ranjang Shujin. Seperti biasa, lelaki itu pasti akan memandangi wajah itu cukup lama.

Jisoo tahu, Jisoo tahu lelaki itu menyukai Shujin. Bahkan menyayanginya. Melihat bagaimana beberapa minggu ini, Jeno selalu menjenguk, menemani, dan merawat gadis itu dengan sabar dan penuh kelembutan.

Dengan sabar mengajaknya berbicara, dengan sabar membersihkan badannya dengan handuk dan air, dengan sabar menyisirkan rambutnya.

Dan dengan sabar menunggu mata itu terbuka kembali.

Jisoo sangat mengerti perasaan Jeno, dia juga merasa kasihan, tapi mau bagaimana lagi ....


Hari ke-14

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang