27. What does that smile mean?

271 62 1
                                    

"Jin, lo pulangnya nanti aja, ya?"

"Emang kenapa?"

"Tunggu Mama sama Papa gue pulang. Gue mau kenalin lo ke Papa, lo belum pernah ketemu dia, kan?"

Mereka saat ini tengah berada didapur menyiapkan makanan. Waktu menunjukkan pukul 08.15 pagi, Ryu tengah menyiapkan makanan untuknya dan Shujin.

Shujin hanya duduk di meja pantry, dia dilarang oleh sahabatnya itu untuk ikut membantunya. Ryu menyuruhnya untuk duduk anteng di sana sembari menunggu makanannya matang.

Gadis berambut sepunggung itu membuat dua menu makanan pagi ini. Yang pertama nasi goreng cumi, dan yang keduanya, Ryu membuat roti bakar yang didalamnya terisi telor mata sapi dan keju.

Semua makanan itu mengenyangkan, tetapi Ryu dan Shujin emang sama-sama demen makan. Ya gini deh.

Makanan sudah siap, mereka langsung saja melahap makanannya dengan ditemani susu cokelat panas menjadi pelengkap.

Tak terasa mereka sudah menghabiskan sarapan mereka, tetapi roti bakarnya masih belum mereka sentuh sedikitpun. Kata Ryu sih, setelah ini mereka mau nonton tv. Dan roti bakar itu menjadi cemilan mereka sambil menonton tv.

Kedua gadis itu sesekali tertawa saat melihat Nobita yang berhasil tertangkap oleh Giant dan dipukuli habis-habisan olehnya. Suneo yang disampingnya hanya mengejek Nobita. Memang itulah kerjaan Suneo, mengejek orang dan pamer kekayaannya.

Nobita dengan wajah babak belur itu berlari pulang sambil sesekali meneriaki sahabat sejatinya itu, Doraemon.

Doraemon yang sedang enak-enaknya makan Dorayaki itu dikejutkan dengan kedatangan Nobita yang meneriakinya dengan suara melengking sambil menangis.

Selanjutnya sampai Doraemon dengan terpaksa mengeluarkan benda ajaib dari kantong putihnya. Kalo dari wajahnya si 'ogah banget gue sumpah!'

Tontonan author banget kalo minggu, walaupun udah segede bagong gini.

Ting Tong!

"Kayaknya orang tua gue udah pulang deh!"

Ryu langsung beranjak untuk membukakan pintu diikuti oleh Shujin dibelakangnya.

Gadis itu membuka pintu yang sejak tadi memang dikunci olehnya, ya dia takut saja, dirumah ini kan hanya ada dia dan Shujin, cewek semua.

Ketika pintu terbuka, langsung menampakkan orang tua Ryu yang sedang tersenyum ke arah anak semata wayangnya itu.

Papa Ryu yang sudah beberapa tahun ini tinggal di Jepang, jarang sekali pulang ke rumah. Ya, karena memang ada proyek disana, jadi dia memutuskan untuk tinggal disana.

"Papa!!"

Gadis itu langsung memeluk Papanya dengan perasaan senang, sedangkan pria itu membalas pelukan putrinya dengan tertawa kecil.

"Anak papa udah makin gede, ya? Haha."

Mama Ryu yaitu mama Wendy tersenyum, melihat kedekatan suaminya dan anaknya itu. Memang sudah terbilang cukup lama suaminya itu tinggal di Jepang dan meninggalkan keluarga mereka di Indonesia.

Mungkin, sejak anak gadisnya itu SMP?

Ryu itu memang sangat dekat dengan suaminya. Apalagi suaminya, yang memang sangat-sangat memanjakan anak semata wayangnya itu.

Gadis itu sering sekali merengek kepadanya, jika ingin menyusul suaminya ke Jepang.

Tetapi dia bilang, ini belum saatnya.

Dan suaminya juga bilang begitu.

Wendy melangkah masuk dan mengelus pundak Shujin yang berdiri tak jauh dibelakang Ryu.

[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang