BAB •04 Sikap Jason

520 61 45
                                    

Diperjalanan Jason terlihat sedang merasa kesal.

"Kak Jason, Bee laper banget, Mampir makan dulu ya Kak??".

"Mau makan dimana??".

"Richese aja gak apa-apa deh Kak".

Jason diem tak lagi menjawab ucapan Flow. Jason segera melajukan motornya kearah tujuan. Kemudian Ia menghentikan motornya dia area parkir Mcd. Flow turun dengan sedikit heran.

"Kak Jason..".

"Udah gak usah bawel, ayo buru!!".

"Iy, Iya kak".

Flow memilih diam karena gertakan Jason barusan. Karena Ia sendiri merasa malas untuk kembali ada berdebat lagi dengan Kakaknya itu, padahal Flow hanya ingin bertanya kenapa Jason memilih makan di mcd bukannya di richese. Karena Flow hafal, kakaknya gak begitu suka mcd dan lebih suka Richese. Memang, Mcd adalah makanan kesukaan Flow dan menu yang Ia suka pun Jason selalu memesankan itu setiap bersama Flow, tanpa adanya Flow memberitahukan pada Jason soal menu keinginannya.

Seperti biasa Flow lebih dulu duduk menunggu Jason antri pesan. Tak lama Jason kembali membawa sebuah nampan berisin paket nasi kesukaan Flow. Nasi ayam paha , kentang goreng, dan pepsi.

Tanpa bersuara, Flow sibuk menyantap makanannya. Jason terlihat santai makan sambil seringkali melihat kearah Flow.

"Kasih keajaiban Ya Tuhan!! Buatlah dia ini benar adanya bukan adik kandung Gua!! Jika tidak!! Hapus rasa aneh ini padanya!! Gua gak tega terus kasarin Bee... Gua sayang banget sama dia, tapi sayangnya ini Gue rasa sudah mulai gak wajar, Gua harus gimana sii astagaa!!".

Jason menggerutu didalam hatinya, sambil melamun terus memandang kearah Flowm Tiba-tiba Flow tersedak dan terbatuk. Jason terkejut dan spontan mengambilkan minumamnya untuk Flow.

"Nih minum".

Flow pun tak berani menolaknya, Flow menerima dan meminum sedikit lalu meletakkan kembali minuman itu didekat Jason lalu Ia kembali minum miliknya.

"Makannya pelan-pelan, gak ada yang minta!!".

"Iya kak".

"Heh, Sejak kapan sih Lu, ada chat-chat an sama Evans??".

"Om evans kak".

"Ya Suka-suka Gua!! maubada panggil dia apaan?? toh mulut juga mulut Gua!!"

"Iya, maaf Kak".

"Lalu?? sejak kapan??!!".

"Sejak kapan ya, Bee lupa Kak"

"Pura-pura lupa pastikan Lu??".

Flow memilih kembali fokus pada makanannya dan tidak menjawab lagi pertanyaan kakaknya itu.

"Dengerin Gua, Lo itu gak usah terlalu deket sama Evans , ingat, dia itu Om Lo!!".

"Ya emangnya kenapa Kak?? kalau dekat sama Omnya sendiri, emangnya gak boleh??".

"Deket sebagai apa emangnya menurut kata hati Lo, hmm??".
"Sebagai seorang keponakan sama Om nya?? yakin begitu??".

Flow memilih diam.

"Heh, ingat Bee, Lo itu cewek, Om Lo itu Cowok, kali aja juga dia itu kena akal yang lagi gak sehat terus apa-apain Lu gimana? niat Gua itu baik, nasehatin Elu".

"Iya Kak iya".

"Heh, jangan iya-iya doang Lu!??".

"Kak Jason udah deh?? jangan slagi ajak Bee adu mukut kak, lagipula Kak Jason kenapa sih, masih selalu aja begitu, sama siapa aja Bee ada deket sama siapapun, kak Jason selalu banyak alasan untuk membuat Bee tidak bisa lagi terus dekat dengan mereka. yang katanya itu l, cowok gak bener lah, cuma maen-maen lah, apa laah, serah kakak deh".

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang