BAB • 03 Kepolosan Flow •

747 60 82
                                    

Hari semakin malam, Flow tertidur disofa ruang tengah. Evans sedang ada bicara pada robert dan istrinya di ruang lain. Sedangkan Jason sedang fokus bermain catur di teras depan.

Evans berjalan akan melewati ruang tengah. Terlihat Flow tertidur disamping keponakan-keponakan lainnya yang sedang asik bermain monopoli.

"Ini, Bee udah sejak tadi tidurnya??". Tanya Evans pada keponakan-keponakannya yang lainnya yang ada didekat Flow.

" Lumayan Om, ikut maen malah tidur dia Om". Jawab salah satu keponakannya.

"Yaudah biar Om gendong, Om pindahin kekamar tamu, Flow nya".

" Iya, silahkan Om".

Evans mendekati Flow lalu membopongnya. Evans membawa Flow, berjalan kekamar tamu. Selama membopong Flow, Evans seringkali melihat juga mengamati wajah Flow. Ia begitu kagum melihat wajah cantik Flow yang sedang tidur damai terhanyut didalam mimpi. Sampai dikamar, Evans menidurkan perlahan Flow ketempat tidur lalu menyelimutinya. Setelah itu, Evans tak langsung pergi, Ia memilih sebentar menemani Flow duduk disofa kamar itu sambil terus mengamatinya.

"Cepatlah beranjak semakin dewasa san segera lulus SMA ya Flow.. Om akan selalu tunggu kamu".

Evans menggerutu sendiri memandangi Flow sambil duduk bersandar di sofa sambil menyilangkan tangannya didepan dadanya. Beberapa menit, Evana terus berada disana, dikamar bersama Flow. Tak lama kemudian, Evans memilih keluar kamar dan kembali bergabung bersama yang lainnya.

2 jam kemudian..
Semua mulai berpamitan untuk pulang. Reena sang mama Flow menoleh kesana kemari mencari anak perempuannya.

"Flow kemana ya tadi?? Kok gak ada kelihatan??". Gumam Reena, sang Mama Flow disekitar semua orang yang ada masih ada disana.

"Bee Tidur sejak tadi mbak, dan tadi ada aku pindahin dikamar tamu". Sahut Evans pada Reena yang merupakan kakak iparnya itu.

"Lho gimana sih itu anak, tadinya semangat banget buat kesini, lha disini kok malah tidur duluan".

"Mungkin Bee kecapekan dia bang, sejak tadi kan dia seru banget candaan sama yang lainnya".

"Iya mungkin begitu".

"Biar Jason yang gendong Bee, dan bawa ke mobil Pah".

"Biar Gue aja Je". Sahut Evans.

"Apaan sih Lo, udah deh gak usah ngajak ribut lagi!!". Gerutu Jason sambil melihat tajam kearah Evans.

"Tapi Bee digendong aja Je, jangan ada dibangunin, kasian dianya".

"Iya!!". Ucap singkat Jason sambil Ia mulai melangkahkan kakinya menuju kekamr tamu.

"Sejak dulu sampe sekarang, sesayang itu ya Lo Vans sama si Flow?? saran dari Gue sih ya, Buru cari pasangan deh Lo itu Vans, Lo nunggu apaan sih?? Rasa sayang Lo itu Gak mungkin.... itulah pokoknya, dan Lo gak mungkin juga kan, nunggu sii Flow?inget Vans, Flow itu keponakan Lo sendiri, dan umur kalian bedanya lumayan lho".

Robert dan Reena saling menoleh sekilas.

"Apaan sih Ci.. ?? Aku cuma belum ada yang cocok aja kok".

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang