97 • Keadaan Membaik

268 17 14
                                    

Sekitar pukul 23.30 WIB, Flow terbangun dari tidurnya. Flow melihat Jason masih ada terlelap disebelahnya. Bahkan tangan Jason melingkar diperut Flow. Perlahan Flow memindahkan tangan Jason dari perut nya. Flow berusaha bergerak lembut agar Jason tidak terbangun. Setelah itu, Flow bangkit dari rebahannya dan menuju kamar mandi yang ada diluar bersebelahan dengan kamarnya. Saat Flow keluar dari kamar mandi, mata Flow menangkap pemandangan dibawah sana yang membuatnya penasaran. Flow mendekat diperbatasan dinding list lantai atas. Disana Ia bisa melihat ruang tengah yang ada dibawah.

"Astaga.. Ko Evan? kok Ko Evan masih disini? tidur disofa pula?" gerutu Flow didalam hatinya.

"Kasihan Ko Evan" gerutu Flow lagi.

Flow membalikkan badannya. Namun Ia masih saja berdiri diam disana.

"Kok Aku gak tega ya sama Ko Evan, tapi.. Aku kesel juga sama Ko Evan, ya memang sih mungkin Akunya yang terlalu cemburu, tapi ya siapa saja yang diposisiku pasti ngerasain apa yang aku rasain, gimana gak kesel coba ya kan?" Flow menggerutu lagi dan terus bergelut dengan pemikirannya sendiri.

"Bee..??" tiba-tiba ada suara terdengar memanggilnya. Flow terkejut dan Ia langsung kembali membalikkan badannya melihat kebawah. Itu memanglah suara Evan. Evan yang melihat Flow benar ada diatas sana, Ia yang masih rebahan kini bangkit dari rebahannya dan duduk sambil terus mengamati kearah keberadaannya Flow.

"Bee? pulang yuk?" suara Evan lagi. Flow hanya diam sambil terus mengamati kearah Evan. Melihat Flow hanya diam saja dan tidak kunjung pergi, Evan bangkit dari duduknya lalu  Ia berjalan naik keatas menghampiri Flow. Flow masih saja berdiri dalam diam sambil terus melihat kearah Evan hingga Evan sampai dihadapannya.

"Sayang, Maafin Ko Evan ya? Iya Ko Evan ngaku salah.. Ko Evan.." belum selesai Evan berbicara, Flow langsung memeluk Evan dan itu membuat ucapan Evan terhenti. Evan membelai punggung Flow. Flow terus memeluk Evan dengan sangat erat.

"Sayang, Bee? Kita pulang kerumah sekarang ya? apa Bee beneran mau menginap disini? kalau iya, Kita tidur bareng dikamar tamu ya Sayang?" ucap Evan. Flow merenggangkan pelukannya lalu mendongakkan kepalanya kearah wajah Evan. Karena memang Evan lebih tinggi darinya. Flow menggelengkan kepalanya.

"Terus, Bee maunya gimana? yang penting jangan jauh-jauh dari Ko Evan ya? Ko Evan gak bisa terlalu lama jauh sama Kamu Bee?"

Flow memasang wajah cemberut manja.

"Pulaaang" ucapnya sambil masih cemberut manja. Evan tersenyum melihat wajah istrinya yang mulai terlihat menggemaskan. Evan faham, bahwa Flow tak begitu marah lagi padanya. Bahkan, Flow terlihat ingin bermanja dengannya.

"Kita pulang sekarang?" tanya Evan lagi meyakinkan keinginan istrinya itu. Flow mengangguk semangat.

"Terus pamitannya gimana sama Bang Robert juga Mbak Reena nya Bee?" tanya Evan lagi.

"Ehemmm" tiba-tiba terdengar suara dibawah sana. Flow dan Evan menoleh bersamaan kearah suara itu. Disana, sudah ada Robert dan istrinya berdiri sambil tersenyum melihat kearah Evan dan Flow. Malam itu, Robert dan Reena memang belum ada tidur. Disaat mendengar suara Evan ada memanggil nama anaknya, Robert dan Reena memilih untuk keluar kamar karena sangkanya keduanya akan bertengkar. Namun disaat Beliau keluar, Evan sudah ada dilantai atas bersama Flow.

"Eh, Mama sama Papa, hehe" gerutu Flow sambil melepaskan pelukannya dan memasang wajah malu-malu. Evan tersenyum.

"Yaudah, Kita kebawah ya? Kita pamit terus pulang?"
"Tasnya Bee masih didalam kamar Ko"
"Biar Ko Evan saja yang ambil, Bee tunggu disini ya Sayang?"

Flow menganggukkan kepalanya. Setelah mengambil tas milik Flow yang ada dikamar, Flow dan Evan berjalan bersama menuruni anak tangga. Keduanya menghampiri Robert dan juga Reena.

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang