BAB 34 • Evans Terus Berusaha

342 57 31
                                    

Flow termenung dikamarnya. Perkataan Evans dimalam itu sangat menganggu pikirannya. Bagaimana tidak, Flow yang masih sedang berusaha semampunya melupakan dan tidak ingin mengingat apapun tentang Evans lagi, malah tiba-tiba Evans ada muncul dan membuyarkan semuanya. Namun Flow sudah bertekad, Ia tak ingin ambil pusing lagi soal hubungannya dengan Evans.

Saat pulang sekolah, Evans datang menemui Flow dan menarik dan menggiring Flow masuk kedalam mobilnya. Flow tentu saja menolak, namun Evans terus memaksanya. Setelah berada didalam mobil dibagian jok tengah, Evans mengunci pintu mobilnya.

Flow : " Apa lagi sii Om!! Aku mau pulang!!".
Evans : " Pulang kerumah Om Evans lagi ya Bee".
Flow : " Om udah!! Jangan ada ganggu Bee lagi!!!".
Evans : " Bee.. Om Evans harus tunggu kamu sampai kapan Bee?? Tapi Om evans gak bisa jauh sama kamu".
Flow : " Gak bisa jauh?? Lalu saat itu apa?? Om evans sendiri kan yang jauhin Bee??".
Evans : " Bee dengerin penjelasan Om Evans?? Om Evans itu bukannya jauhin kamu, Om evans cuma coba jaga jarak sama kamu Bee, Om evans takut khilaf lagi dan Om Evans juga marah sama diri Om Evans sendiri, bukannya Om Evans benci atau marah atau bahkan salahin kamu, enggak!!".
Flow : " Udahlah Om.. Semua udah berlalu..".
Evans : " Bee".
Flow : " Bee gak mau pacaran dulu atau ada hubungan apapun dengan siapapun Om".
Evans : " Bee.... Tolong Bee??".
Flow : " Tolong.. Hargain keputusan aku".
Evans : " Tapi Bee??? Om Evans gak bisa liat kamu dekat dengan cowok lain, apalagi dengan kita yang begini, gak ada hubungan apapun?? Bee... Kita tunangan dulu ya?? Gpp Bee gak dirumah Om Evans, tapi Om Evans pengen ikat Bee di hubungan yang serius??".

Evans menggenggam tangan Flow, namun Flow menarik tangannya. Evans mendorong dan menjepit wajah Flow. Keduanya saling berpandangan.

Flow : " Om .. Minggir".

Evans menahan kepala Flow dam mencium bibir Flow. Flow berusaha mendorong Evans, namun Evans terus menahan dan memainkan lidahnya di bibir Flow. Flow hanya diam karena Ia tak bisa menghentikan aksi Evans itu.
Setelah itu Evans melepasnya dan memandang wajah Flow.

Evans : " Bee.. Maafin Om Evans.. Jangan pergi dari Om Evans ya.. Jangan lupain Om Evans..??".

Flow hanya terdiam dan mengamati Evans. Evans membelai wajah Flow.

Evans : " Bee??".
Flow : " Biarkan aku keluar Om.. Maaf , keputusan aku tetap sama, aku gak mau pacaran dulu Om,, permisi".

Flow mendorong Evans, lalu Ia membuka kunci pintu mobil itu, dan keluar begitu saja. Flow bergegas berjalan menuju dan masuk kedalam mobilnya.

Flow terdiam didalam mobilnya itu.

Flow : " Kenapaa!!!! Kenapaaa!!! Gue goyah lagi!! Gak ... Enggak!!! Gue udah males jalin hubungan lagi!!! Gue gak mau!!".

Tok tok...
Terdengar suara kaca mobil Flow diketuk. Flow langsung menoleh kearah kaca itu. Jason yang mengetuk pintu mobilnya itu. Flow membuka pintunya dan Ia kembali keluar.

Flow : " Ada apa kak??".
Jason : " Biar gue yang nyetir ya??".
Flow : " Lhah motor kak Jason gimana??".
Jason : " Udah gua suruh bawa si Gio kok".
Flow : " Ohh,, yaudah".

Flow akan melangkah menuju pintu mobilnya disisi sebelah mengemudi, namun Jason menahan lengan flow lalu memeluknya. Flow terkejut akan sikap Jason itu. Sedangkan Jason sendiri melakukan itu, karena Ia tau masih ada nya Evans sedang mengamati kearahnya dan Flow. Jason ingin memperlihatkan pada Evans, bahwa Jason makin dekat dengan Flow. Tentu saja, Evans yang melihat itu hatinya terasa panas. Evans pun mulai takut, Ia akan benar-benar akan kehilangan Flow karena Jason. Evans takut, suatu saat Jason nekat ada melakukan seperti hal yang Ia lakukan pada Flow sampai membuat Flow sempat hamil waktu itu.

Evans : " Gue akan segera bicara sama bang robert... Gue gak mau kalah langkah dan ceroboh lagi!! Gue cuma mau Bee!!!".

Evans menggerutu kesal sendiri didalam mobilnya.

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang