BAB 39 • Menjauh

228 51 52
                                    

Sejak mengetahui soal Cindy, Flow mulai merubah cara berfikirnya terhadap Evans. Flow mulai membatasi pemikiran juga hatinya pada Om nya itu meski Ia sementara memilih diam, dan pura-pura tak tahu soal Cindy, karena Flow mencoba untuk memberi kesempatan pada Evans, menunggu Evans segera memberitahunya soal itu tanpa Flow ada memancing atau bertanya. Flow ingin tahu apa sebenarnya rencana Evans.

Namun sejak saat itu, Flow sendiri mulai tak sering membalas chat Evans, dan itu membuat Evans mulai kepikiran soal Flow. Flow sendiri melakukan itu selain memang Ia membatasi dirinya sendiri agar mulai tak lagi makin hanyut pada Evans, Flow juga merasa makin kesal karena sudah 3 hari lama nya , Evans masih saja membungkam dan tak kunjung jujur, atau bercerita padanya. Flow juga tak pernah lagi ada datang ke perusahaan Evans, meski Evans sempat memintanya.

Flow sedang berkemas untuk persiapan campingnya besok. Jason masuk kedalam kamar Flow, Jason mendekati Flow yang sedang duduk disofa sambil sibuk dengan tas ranselnya.

Flow : " Ada apa kak??".
Jason : " Udah siap semua??".
Flow : " dikit lagi kak".
Jason : " Biar gua bantu Lo??".
Flow : ' Gak usah kak,, kak Jason udah siapin semua??".
Jason : " Udah kok".
Flow : " Oh..".

Jason memeluk Flow dari belakang.

Flow : " Eh...".

Flow yang terkejut langsung menghentikan aktifitas sibuk dengan tasnya itu.

Flow : " Ada apa kak Jason?? kak Jason lagi ada masalah??".
Jason : " Pengen peluk aja".
Flow : " Ohh.... udah belum peluknya, Bee mau gerak ini kak".
Jason : " Bentar lagi...".
Flow : " Hmmm".
Jason : " Bee..".
Flow : " Ya kak??".
Jason : " Kenapa sii, gua susah banget nerima cewek lain selain Lo??".

Flow terdiam.

Jason : " Gua pernah coba buat suka sama yusnia waktu itu, tapi gak bisa".
Flow : " Mungkin dengan kita berpisah, kak Jason baru bisa lupain rasa kak Jason ke Bee kak".
Jason : " Gua gak mau pisah sama Lo".
Flow : " Tapi kak.. kan papa kemarin sempat ada bicara..".
Jason : " Gua pindah, Lo ikut gua.. temenin gua".
Flow : " Lhah kok gitu? papa mana boleh kak".
Jason : " Ya kalo gak boleh, ya gua gak mau pindah Bee".
Flow : " Terserah kakak deh".
Jason : " Bee..".
Flow : " Hmm??".
Jason : " Besok jangan jauh dari gua ya pas camping, gua khawatir sama Lo, tapi gua juga gak bisa terus extra awasin Lo, gua kan panitia, gua pasti sibuk nanti disana.. Lo jaga diri baik-baik ya Bee.. gua gak mau, sedikit aja Lo sampe terluka".
Flow : " Iya kak Jason.. kan besok rame-rame.. ada bryan juga".

Jason melepas pelukannya pada Flow dan menatap mata flow.

Jason : " Lo ada rasa sama Bryan??".
Flow : " Gak ada kak.. hmm"
Jason : " Awas aja Lo ada".
Flow : " lhah.. kok ngancem??".
Jason : " Gua gebukin juga tuh cowok".
Flow : " Hih kak Jason apaan sii hmm??".
Jason : " Evans aja udah rasanya pengen gua gebukin mulu tiap ketemu".
Flow : ' Udah, gak usah bahas dia".
Jason : " Emang gimana hubungan Lo sama dia? masih lanjut? lom putus juga? buat apa bertahan??".
Flow : " itu yang membingungkan kak.. perasaan kayaknya gak perlu ada kata selesai deh, karena ya, aku sama Om evans gak ada ikatan apa-apa kan?? cuma ngejalani sesuai alur aja".
Jason : " mulai jauhin dia.. gua gak mau Lo nangis-nangis lagi karena dia lagi".
Flow : " Emm...".
Jason : " Mau ngomong apa!! gosah am em am em..".
Flow : " Hehe.. itu kak anu...".
Jason : " anu apaan heh".
Flow : " Bee boleh gak sii, manja-manja terus sama kak Jason?? kan.. kak Jason galak?? kak Jason mau gak manjain Bee?? hehe".
Jason : " Oke ???".
Floe : " Halaah.. gitu doang jawabnya, ga aah .. ga jadi".
Jason : " Lhah kok gak jadi?? trus?? gua harus jawab apaan Bee hmm??".

Flow menatap mata Jason dan meledek Jason dengan mendekatkan bibirnya pada Jason, namun setelah makin dekat, Ia langsung mengalihkan bibirnya dengan menahan tawa.

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang