BAB • 05 Salah Faham

445 53 45
                                    

Pagi harinya Flow tidak masuk sekolah. Sebelum Jason berangkat ke sekolahnya, Jason lebih dulu menyuapi Flow makan dan membantu Flow untuk meminum obat. Setelah itu, Jason berangkat ke sekolah. Selama Jason sudah berada disekolah, Jason seringkali chat Flow meski hanya sekedaf tanya kabar atau bertanya apa yang sedang flow lakukan.

Disisi lain, evans kebingungan karena begitu tahu, nomornya di blok oleh Flow. Evans pun merasa, mungkin Flow kurang nyaman dengan sikap perilakunya yang terlalu terus dan terlibat jelas mendekati Flow. Evans merasa sedikit frustasi karena itu. Evans pun mencoba mendatangi sekolah Flow, namun sudah lama menunggu di depan gerbang sekolah Ia tak menemukan Flow hingga sekolahan sepi. Evans pun akhirnya kembali ke perusahaannya.

2 Hari kemudian...
Robert mengajak sekeluarga makan di resto mewah. Jason dan Flow heran karena jaramg sekali sang papa mengajak makan disana jika tidak ada perayaan apapun.

Kini Robert, Reena, Jason dan Flow sudah berada di sebuah resto mewah yang makanannya serba prasmanan , dan semua makanan elite juga ada berbagai macam es cream.

Flow terlihat cantik dengan dress bewarna pink muda dan bandana dikepalanya bewarna senada.

Flow dan keluarga nya asik menikmati hidangan yang ada.  Awal ya semua baik-baik saja dan aman-aman saja. Namun saat Flow ikut melihat kearah yang diperhatikan terus oleh sang papa, Flow kembali merasa hancur bahkan Ia seakan ingin pulang saja.

Robert : " Liat deh mah.. Evans cocok ya sama Okna??".
Reena : " Lhah?? Evans disini juga pah?? Cewek itu calonnya evans??".
Robert : " Iya kan papa kesini sekalian mau lihat dinner nya mereka mah, itu Okna, anak temen papa , papa yang kenalin sama Evans".
Reena : " Ohh.. Kayaknya mereka cocok ya pah, Okna cantik , anggun juga".
Robert : " Semoga aja mah, biar Evans juga segera ada pendamping kan, masak udah umur masih suka sendiri".
Reena : " Umur sih lom begitu pah, cuma kan ya posisi dia kan Om Om , jadi ya haha gitu lah ya".
Robert : " Ya dia nya aja kosong terus gimana bisa nikah nantinya kalo gak dari sekarang kan ya mah".

Tentu saja, semua percakapan sang mama dan papanya itu terdengar jelas oleh Flow dan juga Jason.

Flow terlihat menahan air matanya. Flow melihat kearah evans dengan muka asem dan bahkan Flow terlihat kesal. Evans terlihat asik ngobrol dengan Okna wanita yang ada didepannya.

Flow : " Pah.. Mah.. Toiletnya mana ya, Flow pengen ketoilet".

Jason melirik Flow.

Robert : " Ujung sana Flow".
Reena : " Mau mama anter sayang??".
Flow : " Gak usah mah, Flow bisa kok sendiri".

Flow bangkit dan menuju ke toilet itu. Di toilet, Flow tidak sedang ingin membuang air kecil melainkan Ia hanya ingin menangis. Didalam toilet, Flow menangis sejadi-jadinya karena Ia terlanjur ada rasa suka dengan evans karena sikap evans selama ini yang membuat Flow nyaman. Gila memang, namun siapa yang bisa mengendalikan rasa suka dan perasaan yang datang begitu saja tanpa permisi.

Flow : " Lupain Om evans Flow lupain.. Kamu pasti bisaa.. Rasamu belum terlanjur jauh.. Om evans pasti juga sudah akan segera menikah, itu akan terasa makin menyakitkan kalo aku masih saja ada rasa begini?? Pantesan aja , Om evans udah gak ada lagi hubungin aku..Ternyata Om evans udah ada pasangan yang cocok, bahkan wanita itu beda dari yang kemarin..  Mungkin kmren, aku hanya pelampiasan kesepian nya aja , atau memang sikap ko evans hanya perhatiannya pada keponakan seperti yang lainnya, aku aja yang terlalu baper".

Flow mengusap air matanya dan menepuk-nepuk pelan kedua pipinya.

Flow : " Oke Flow!!! Move On!! Rasamu bertepuk sebelah tangan!! Bangkit Flow bangkit!!".

Flow keluar dari toilet, saat melewati pintu toilet Ia dikejutkan dengan seseorang yang berdiri bersandar pada tembok dan bersedekap.

Jason : " Udah nangisnya nonn???".

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang