BAB 20 • Surprise

309 45 105
                                    

Evans segera melajukan mobilnya menuju ke showroom keberadaan Jason, Edward dan Gio. Sampai disana, Evans langsung mencari keberadaan Jason. Jason sedang ada memperbaiki di salah satu mobil dishowroom itu. Jason duduk didalam mobil itu dengan pintu mobil Ia buka lebar dan Jason fokus memperbaiki stir mobil itu.

Evans berjalan dengan raut muka yang emosi. Edward dan Gio yang sempat dilewati Evans tanpa disapa , mempunyai firasat yang tak enak. Evans menemukan keberadaan Jason.

Evans langsung menghampiri Jason dan menarik kerah kaos Jason membuat Jason mau tak mau terseret keluar dari mobil itu.

Jason : " Heh!! Apaan sii Lu!".

Bughhhhhh!!!!!

Satu kali pukulan mendarat di muka Jason daru Evans. Jason melirik tajam kearah Evans.

Evans : " Gilaaaa Lo Jason gilaaaaa!!!! Gimana bisa Lo ngarang cerita seperti itu!!!".

evans terus mencoba memukuli Jason. Jason tak terima, Ia pun membalas pukulan Evans. Edward dan Gio mencoba melerai mereka , namun keduanya terpental karena dorongan mereka berdua yang tak mau mereka pisah.

Jason : " Kenapa?? Lo takut hmm?? Bee bakal jatuh kepelukan gua???".
Evans : " Ingat Jason!!! Dia adik Lo!!".
Jason : " Hah.. Haha... Evans evans, gua aja punya otak masih bisa gua buat mikir, gua udah curiga, Lo Om nya gak mungkin juga bisa seyakin itu bakal seriusin Bee kalo gak ada yang Lo rahasiakan!!! Gua yakin!! Lo ada tau sesuatu kan??? Jawab vanss jawab!!".
Edward : " Adoh.. Gimana nih Gi..".
Gio : " Tau dah pusing gue".
Evans : " Denger Jason!!! Jangan Lo lakuin seenaknya , segala cara buat bisa ambil Bee dari gue!!! Bee punya gue!!!".
Jason : " Heh!! Evans!! Denger ya, kalo bener nanti dugaan gua bener, dan ternyata Lo ada tau itu. Lo ga mikir?? Bee bakalan semarah apa sama Lo hah???".
Evans : " Brisik Lo Jason!!!".

Evans terus kalap menghajar Jason, bahkan kini kondisi Jason yang babak belur dan sedikit lemah karena kekalapan Evans. Melihat Jason semakin lemah dan tak berdaya, Edward dan Gio nekat memisah mereka. Edward dan Gio menahan Evans dan juga menjauhkan Evans dari Jason.

Jason : " Gua curiga sama Lu?? Ap Lu yang bukan anak kandung Oma Opa hah??".
Evans : " Jason!! Lo ngomong semakin ngelantur aja ya!!! Mau gu pukul pake apa?? Kunci inggris??? Hah!!! Biar gak gesrek kebablasan itu otak Lu!!".
Jason : " Pergi Lo dari sini!!!!!"
Evans : " Gak usah usir gue!! Gue juga ogah disini lama-lama liat keponakan lucknut kayak Lo!!".
Jason : " Hih !! Brengs**!!!".
Edward : " Heh udah dong udaaaaah!!!!! Astagaa".
Gio : " Om.. Mending Om pergi sekarang ya Om, udah ya Om".

Evans menghempaskan kedua tangannya yang ditahan oleh Edward dan Gio dengan kasar. Lalu dengan kesal dan masih emosi, Evans melangkah pergi menuju kemobilnya.

Jason : " Arghhhhh!!

Jason terjatuh kebawah dan sambil memukul trotoar dengan kesal. Evans menuju kesebuah toko perhiasan. Disana Ia lebih dulu membersihkan darah yang ada dimuka nya karena pukulan Jason. Lalu Ia masuk kedalam toko perhiasan itu. Kapan lalu, evans memang sudah ada memesan sesuatu disana, dan Kini Ia hanya untuk mengambil pesanan itu saja. Setelah clear, Evans bergegas menuju jalan pulang namun Ia lebih dulu mampir ke drive thru MCd.

Sampai di rumah, Evans langsung mencari keberadaan Flow.

Evans : " Bik.. Bee dimana Bik??".
Bik Aida : " Ada den.. Di kamarnya".
Evans : " Oh.. Yasudah, makasih Bik".
Bik Aida : " Iya sama-sama Den".

Evans meletakkan plastik berisi makanan yang Ia beli di MCd dimeja ruang tengah. Lalu evans naik keatas masuk kekamar Flow. Evans membuka pintu kamar Flow terlihat, Flow sedang nyenyak tertidur. Evans memilih pergi mandi dan membersihkan dirinya.

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang